google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Amblas 8% Pekan Lalu, Nasib Batu Bara Diramal Suram! Langsung ke konten utama

Amblas 8% Pekan Lalu, Nasib Batu Bara Diramal Suram!

Harga batu bara ambruk 8,42% dan jatuh ke bawah level psikologis US$ 400 per ton pada pekan lalu. Harga batu bara diperkirakan masih akan melemah pekan ini karena kekhawatiran resesi mulai meningkat.
Amblasnya harga batu bara hingga 8,42% dalam sepekan adalah yang terdalam sejak pertengahan Juni 2022. Pada pekan kedua Juni 2022, harga batu bara sempat jatuh 11,7% sepekan.

Harga batu bara mulai melemah sejak Rabu hingga Jumat pekan lalu. Pelemahan sekaligus mengakhiri kinerja impresif batu hitam yang menguat selama 13 hari beruntun.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (15/7/2022), harga batu bara ditutup melemah 7,36% di posisi US$ 380,5 per ton. Penurunan tersebut adalah yang terdalam sejak 24 Mei lalu di mana harga batu bara amblas 8,3%. Pelemahan harga pada Jumat lalu juga membuat batu bara terlempar dari level psikologis US$ 400 per ton.

Dalam sebulan harga batu bara masih melonjak 10,3% secara point to point sementara dalam setahun melesat 158,7%.


Profesor di bidang ekonomi di University of Science and Technology Malaysia Geoffrey Williams mengatakan harga komoditas akan kembali moderat, termasuk batu bara dan minyak mentah dunia.

Kenaikan suku bunga acuan di tingkat global, tingginya inflasi serta melambatnya pertumbuhan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya resesi.
Kondisi tersebut membuat pelaku pasar komoditas akan menahan diri.

"(Menurunnya harga komoditas) mencerminkan normalisasi di pasar. Pasar tengah mencermati pasokan dan permintaan ke depan," tutur Geoffrey Williams, seperti dikutip Free Malaysia Today.

Helima Croft dari RBC Capital Markets, menyampaikan hal yang sama. Resesi kini menjadi kekhawatiran global dan bisa membuat hard landing pada ekonomi.

"Ketakutan akan terjadinya resesi global menjadi isu yang paling penting saat ini. Melandainya harga komoditas menjadi kekhawatiran baru karena bisa menjadi tanda hard landing ekonomi dan penurunan tajam pada permintaan," tuturnya kepada Barron's.

Analis logam dari CommBank Vivek Dhar memperkirakan harga baru bara masih akan melemah sejalan dengan terus melandainya produksi baja dunia.

Produksi baja di luar China terus terkontraksi dari Maret hingga Mei 2022. Harga baja rebar anjlok di bawah CNY 3.930 per ton pekan lalu, level terendah sejak November 2020. Harga terus anjlok karena melemahnya permintaan.

"Dengan meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global, sulit bagi batu bara kokas terus naik, terutama karena harga baja yang terus melemah," ujar Dhar, seperti dikutip dari Stock Head.

Melandainya harga batu bara juga dipengaruhi harga gas mengingat batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas.
Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) kini berada di kisaran 159 euro per megawatt-jam. Jauh lebih rendah dibandingkan kisaran 180 euro pada pekan sebelumnya.

Harga gas sempat melandai setelah pasokan gas dari Norwegia kembali meningkat setelah sempat berkurang karena gangguan teknis.

Kendati banyak faktor yang akan menyebabkan downside risk, persoalan cuaca di Eropa diperkirakan masih bisa menopang harga batu bara pada pekan ini.

Gelombang panas di Eropa diperkirakan masih berlanjut pada pekan ini yang bisa membuat permintaan listrik meningkat.

Eropa juga tengah mempercepat pengiriman batu bara sebelum memberlakukan sanksi impor batu bara dari Rusia pada 10 Agustus mendatang. Sejumlah negara Eropa juga akan mengoperasikan kembali pembangkit listrik batu bara mereka untuk mengantisipasi permintaan penggunaan listrik di musim dingin.

Tingginya pengiriman batu bara ke Eropa tercermin dari inventor pada pelabuhan utama mereka.

Montel News melaporkan inventori batu bara pada terminal Amsterdam, Rotterdam an Antwerp (ARA) kini mencapai 6,7 juta ton, tertinggi sejak November 2019.
-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...