google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Bank Capital (BACA) Akan Terbitkan 19,9 Miliar Melalui Rights Issue Langsung ke konten utama

Bank Capital (BACA) Akan Terbitkan 19,9 Miliar Melalui Rights Issue


PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (BACA) berencana melakukan aksi korporasi dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue.

Dalam prospektus ringkas yang disampaikan Manajemen BACA Kamis (15/9) disebutkan bahwa Perseroan akan menerbitkan sebanyak 19.946.980.337 saham biasa atau setara dengan 72,14% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue, dengan asumsi seluruh waran seri III telah dilaksanakan) dengan nilai nominal dan harga pelaksanaan Rp100 per saham sehingga seluruhnya bernilai Rp1,99 triliun.

Setiap pemegang 100 saham Lama yang namanya tercatat pada daftar pemegang saham Perseroan 8 hari kerja setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran pukul 15.00 WIB berhak atas 259 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

PT Capital Global Investama (CGInvestama) sebagai pemegang Saham Utama Perseroan dengan jumlah kepemilikan saham sebanyak 2.029.480.000 saham atau sebesar 28,67% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang oleh karenanya CGInvestama berhak atas 5.256.353.200 HMETD.

Sesuai dengan surat pernyataan Direksi CGInvestama tanggal 3 Agustus 2022 menyatakan bahwa CGInvestama akan melaksanakan sebagian haknya yaitu sebanyak 3 miliar HMETD atau setara dengan Rp300 miliar yang kecukupan dananya telah dibuktikan dengan rekening koran Bank Capital tanggal 3 Agustus 2022 dan tidak terdapat pengalihan atas sisa HMETD yang dimiliki oleh CGInvestama.

Tidak terdapat pihak yang akan bertindak sebagai Pembeli Siaga/calon Pengendali dalam rights issue kali ini dan BACA telah telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada tanggal 25 Juli 2022 selanjutnya pemegang saham lama yang tidak melaksanakan rights issue akan mengalami penuruan persentasi kepemikan (dillusi) maksimal 72,14%.

Adapun pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2022 dan periode Perdagangan HMETD jatuh pada tanggal 26 Oktober hingga 2 November 2022 sedangkan periode Distribusi Saham Hasil HMETD pada tanggal 28 Oktober hingga 4 November 2022.

Dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD IV setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi yang menjadi kewajiban Perseroan, akan digunakan untuk seluruhnya untuk ekspansi usaha dengan menambah modal kerja untuk meningkatkan nilai aktiva produktif berupa: kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan aktiva produktif lainnya. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...