google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) Akan Rights Issue Langsung ke konten utama

PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) Akan Rights Issue

PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) akan menggelar aksi korporasi di pasar modal melalui Rights Issue. Rencananya, Perseroan akan menerbitkan maksimal sebanyak 14,84 miliar lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.


Adapun harga pelaksanaaan saham IATA di banderol Rp 180 per saham, sehingga diperkirakan dana yang akan dihimpun sekitar Rp2,67 triliun. Adapun rasio dalam Rights Issue kali ini yaitu 10 banding 13 (10:13), dimana setiap 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru seharga Rp 180 per saham.

Bersamaan dengan Rights Issue, Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak banyaknya 2,96 miliar waran seri I, dimana rasionua setiap 5 saham hasil Rights Issue tersebut melekat 1 waran seri I seharga Rp 210. Dengan demikian seluruhnya diperkirakan senilai maksimal sebanyak Rp 623,31 miliar.

Patut diketahui, jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dilaksanakan oleh Pemegang HMETD, maka PT MNC Asia Holding Tbk sebagai Pembeli Siaga untuk mengambil sisa saham tersebut dengan mengkonversi tagihan atas surat sanggup yang diterbitkan Perseroan sebanyak banyaknya sebesar 11.127.666.666 saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.002.980.000.000 dengan harga pelaksanaan HMETD. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel.

Seluruh dana yang diperoleh oleh Perseroan dalam PUT II ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan sekitar Rp2.002.980.000.000,00, akan digunakan untuk pelunasan seluruh promissory note Perseroan yang diterbitkan kepada PT MNC Asia Holding Tbk dengan cara membayar dengan uang dan/atau dengan konversi hak tagih menjadi saham Perseroan dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR).

Kemudian sekitar Rp225 miliar dana hasil Rights Issue juga akan digunakan sebagai setoran modal ke BMR untuk melakukan investasi di pengembangan usaha di sektor migas. Dan sekitar Rp441,7 miliar akan digunakan sebagai setoran modal ke BCR, yang akan diteruskan ke Entitas Anak dibawahnya secara bertahap untuk modal kerja dan pengembangan usaha di sektor pertambangan batubara. BCR selaku Perusahaan Induk telah memperoleh NIB: 0712210050386, diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Pemerintah Republik Indonesia.

"Kemudian, seluruh dana pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja yaitu pembayaran gaji karyawan, pelunasan utang terkait modal kerja dan pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari." tulis Manajemen IATA. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...