google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Summarecon (SMRA) Bakal Bagikan Dividen Rp115,5 Miliar Atau Rp7 Per Saham Langsung ke konten utama

Summarecon (SMRA) Bakal Bagikan Dividen Rp115,5 Miliar Atau Rp7 Per Saham


Emiten Properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) hari ini telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Adapun dalam Rapat tersebut salah satunya telah disetujui adanya alokasi sebagian keuntungan perseroan pada tahun 2022, untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai.

Corporate Secretary SMRA, Jemmy Kusnadi menuturkan, besaran dividen tunai yang akan dibayarkan Perseroan kali ini yaitu sebesar Rp115,5 miliar. Besaran dividen itu setara Rp7 per saham.

"Dividen ini, rencananya akan dibayarkan pada tanggal 10 Juli 2023," kata Jemmy Kusnadi, dalam acara Public Expose yang digelar pasca RUPST.

Lebih lanjut Jemmy Kusnadi menambahkan, selain dibagikan untuk dividen tunai, laba bersih yang berhasil dihimpun pada 2022, akan disishkan untuk cadangan. Selain itu, sisanya sebesar Rp658,27 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan.

Untuk Cum dividen tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilakukan pada tanggal 23 Juni 2023, dan Ex dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2023. Sementara Cum dan Ex dividen di Pasar Tunai rencananya akan dilakukan pada tanggal 27 dan 28 Juni 2023.

Sebagai informasi, dalam Rapat juga telah menyetujui untuk mengangkat Hendri Rahardja, selaku Komisaris Perseroan yang baru, untuk masa jabaran sampai dengan sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang menjabat saat ini, yaitu sampai dengan ditutupnya RUPST Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025. (end)
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...