google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BEBERAPA ISTILAH DALAM REKOMENDASI ANALIS Langsung ke konten utama

BEBERAPA ISTILAH DALAM REKOMENDASI ANALIS

Sering dijumpai, saat kita membaca sebuah rekomendasi saham dari para analis sekuritas maupun pakar saham diberbagai website maupun  grup saham, istilah-istilah seperti Buy on Weakness, Buy On Breakout, Trading Buy dan lain sebagainya. Namun terkadang kita tidak terlalu memahami maksud dari kata tersebut sehingga dapat memberikan interpretasi yang salah bahkan bisa merugikan. Dan kali ini, penulis akan membahas mengenai istilah-istilah seperti diatas agar bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal. Oke langsung saja kita bahas satu persatu.

 1. BUY ON WEAKNESS
Pesan yang ingin disampaikan dari kata ini adalah agar investor “wait and see” terhadap pergerakan harga saham. Karena kemungkinan masih akan mencari titik terendah nya dan berpotensi adanya pembalikan arah setelah menyentuh harga terendah. Perhatikan level harga yang di rekomendasikan para analis dan jangan terlalu cepat mengambil tindakan.
2.     
      2. SPECULATIVE BUY
Kondisi dimana harga saham berada pada level support dan masih ada 2 kemungkinan, apakah harga akan rebound atau malah kembali melanjutkan penurunan dengan menjebol level support-nya. Buy pada saham dengan rekomendasi seperti ini bersifat spekulasi. Biasanya investor tipe risk taker akan berani mengeksekusi rekomendasi ini.
3.     
      3. BUY
Kondisi ini yang paling ideal dan konservatif untuk kita melakukan tindakan membeli suatu saham, karena harga telah terkonfirmasi rebound dan lebih besar kemungkinan nya untuk melanjutkan kenaikan.
4. TRADING BUY
Kondisi ketika harga masih memungkinkan adanya kenaikan lanjutan namun hanya tinggal sedikit lagi prosentase keuntungan yang kita peroleh. Hal ini dikarenakan harga sudah mendekati target profit atau garis resisten-nya. Maka selaku investor, kita harus memperhatikan terus pergerakan harga saham tersebut agar tidak terlambat untuk melakukan penjualan.

5.      5. SELL ON STRENGHT / BUY ON BREAKOUT
Pada posisi ini terdapat 2 kesimpulan. Pertama, posisi dimana harga telah menyentuh dan berusaha menguji garis resisten maka SELL ON STRENGHT.  Ini merupakan “warning”bagi investor untuk segera melakukan penjualan karena aksi take profit semakin tinggi. Kedua, apabila berhasil menembus garis resisten dan investor diharapkan melakukan posisi buy atau BUY ON BREAKOUT.
6.       
      6. SELL
Maksud yang ingin disampaikan adalah para investor harus segera melakukan keputusan untuk menjual saham nya karena harga sudah mengkonfirmasi adanya pembalikan arahyang besar kemungkinan untuk kembali melemah.
 
Oke kurang lebih seperti itu untuk pembahasan kita kali ini, dan jangan lupa selalu perhatikan level harga yang di cantumkan oleh para analis. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan kedepannya tidak salah mengartikan lagi maksud dari bahasa para analis saham agar kita mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang . Mari kita ramaikan lagi Khazanah pertradingan Indonesia. 


Contributor: Chory A. Ramdhani
http://republikinvestor.blogspot.co.id/2016/09/istilah-istilah-rekomendasi-analis.html?m=0

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...