google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BBNI 15 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham BBNI 15 Mei 2017

BNI LAYANAI 30% PENERIMAAN JASA KEPELABUHAN

IQPlus, (15/05) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) semakin memperkuat layanan perbankan dalam mendukung pengelolaan keuangan di sebagian besar pelabuhan di Indonesia. Untuk mendukung bisnis Kepelabuhanan tersebut, BNI telah membangun kerja sama dengan Pelindo I . IV dalam bidang Cash Management, Penerimaan Jasa Kapal dan Jasa Barang, serta dilengkapi dengan Port Service Financing bagi Pengguna Jasa Kepelabuhanan.

Cash Management Services BNI didesain secara customized sesuai dengan kebutuhan Pelindo I - IV dalam pengelolaan keuangan dan pembayaran secara host to host terintegrasi sebagai solusi bisnis yang terpadu.

Dukungan BNI terhadap pengelolaan keuangan Jasa Kepelabuhanan tersebut juga ditunjukkan dengan mendukung program pemerintah dalam menekan dwelling time dan birokrasi. BNI juga hadir dan memberikan support pada acara The 30th IAPH World Port Conference di Nusa Dua, Bali, mulai Rabu (10 Mei 2017) hingga Jumat (12 Mei 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Tresuri dan Internasional BNI Panji Irawan.

Menurut Corporate Secretary BNI Kiryanto, beberapa kerja sama yang sudah dikembangkan antara BNI dengan Pelindo I - IV antara lain adalah layanan Billing Payment Host to Host, Autocollection, Port Service Financing, Autodebet Collection melalui BNIDirect, layanan Pembayaran ke Pihak Ketiga melalui BNIDirect, kemudian Pembayaran Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui BNIDirect, serta layanan Cash Pooling melalui BNIDirect. Dengan lengkapnya layanan tersebut, kini market share BNI dalam penerimaan jasa Kepelabuhanan mencapai 30-40%.

Dalam rangka mendukung Integrated Billing System, BNI telah mengimplementasikan sistem Host to Host Autocollection dan Billing Payment di Pelindo I - IV dengan channel antara lain Teller BNI, ATM atau mini ATM BNI, dan Internet BankingBNI. Dengan implementasi sistem Host to Host tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam hal pelaporan, monitoring transaksi dan rekonsiliasi di Pelindo I - IV serta memberi kemudahan pembayaran bagi pengguna jasa pelabuhan.

Selain itu, BNI telah mengembangkan Port Service Financing berupa skim pembiayaan kepada pengguna jasa kepelabuhanan di Pelindo I - IV yang diintegrasikan dengan sistem penerimaan jasa kepelabuhanan. Port Service Financingtergolong baru di sektor layanan perbankan Indonesia.

Port Service Financing tersebut merupakan sekumpulan layanan lengkap yang diberikan kepada pengguna jasa kepelabuhanan, mulai dari penyaluran kredit hingga kemudahan dalam pembayaran atas penggunaan jasa-jasa kepelabuhanan di Indonesia. Port Service Financing ini merupakan skim pembiayaan kepada pengguna jasa kepelabuhanan di Pelindo yang diintegrasikan dengan sistem penerimaan jasa kepelabuhanan.

"Port Service Financing yang kami siapkan ini memberikan banyak manfaat, antara lain bagi Pelindo, akan ada ketepatan atau kepastian pembayaran oleh pengguna jasa pelabuhan. Adapun bagi para pengguna jasa kepelabuhan, layanan kami ini dapat memperlancar cash flow usaha," ucap Kiryanto.

Dukungan BNI terhadap Pelindo I - IV dalam membangun sistem terintegrasi ini adalah dengan memberikan infrastruktur dan sistem teknologi terdepan serta ditangani oleh Sumber Daya Manusia (SDM) berkompetensi global, sehingga upaya untuk mengintegrasikan. Seluruh Jasa Kepelabuhan di lingkungan Pelindo I - IV dapat dicapai lebih cepat.

Cash Management BNI telah dinobatkan sebagai The Best Local Bank . Cash Management dari tahun 2010, tahun 2012 hingga tahun 2016 untuk Large and Medium Sized Corporates oleh AsiaMoneyMagazines dan sebagai Best Cash Management Provider of The Year in Southeast Asia dari tahun 2011 hingga tahun 2016 oleh Alpha Southeast Asia Magazines. (end/fu)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...