google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham | BRPT | 10 Juli 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham | BRPT | 10 Juli 2017

PASCA STOCK SPLIT, HARGA SAHAM BRPT BERPOTENSI KE LEVEL Rp3.000.
IQPlus, (10/07) - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berencana memecah nilai saham (stock split) dengan rasio satu banding dua (1:2), sehingga diharapkan perdagangan saham perseroan menjadi semakin likuid. Aksi korporasi ini sudah mendapatkan restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Juni lalu.

Sesuai rencana, cum date untuk stock split BRPT dijadwalkan pada 11 Juli 2017. Sedangkan ex date pada 12 Juli 2017, recording date pada 14 Juli 2017, dan trade date pada 12 Juli 2017.

Kalangan analis memproyeksikan, nilai wajar Barito Pacific sebelum stock split mencapai Rp 6.000, sedangkan setelah stock split menjadi Rp 3.000. Pada perdagangan Jumat 7 Juli 2017, BRPT ditutup pada harga Rp 2.980.

Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyatakan, harga saham wajar Barito Pacific sebelum menjalankan stock split sebesar Rp6.000 per saha.m. Tapi, ketika stock split di harga saham saat ini di kisaran Rp3.000 per saham, maka saham perseroan akan menjadi Rp1.500 per saham.

"Alasan stock split bukan hanya memperbesar likuiditas, karena untuk mengantisipasi kenaikan. Ketika harga itu naik, maka pelaku pasar masih kuat untuk membeli saham Barito Pacific. Setelah stock split dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, maka BRPT sahamnya akan kembali menjadi Rp3.000 per saham," ujar Edwin dalam keterangan kepada media, Senin 10 Juli 2017.

Edwin menegaskan, proyeksi harga tersebut belum memperhitungkan rampungnya akuisisi Star Energy Group oleh Barito Pacific. Karena itu, usai stock split, investor bakal memburu saham Barito Pacific, yang merupakan induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tersebut.

Analis senior PT Bina Artha Parama Reza Priyambada menyatakan, dirinya belum mengubah prediksi harga BRPT. Jika sebelumnya target harga BRPT Rp 4.000-an, setelah stock split bisa mencapai level Rp 2.000-an. ".Saham ini masih memiliki sentimen positif terkait rencana akuisisi Star Energy," kata dia.

Reza menegaskan, saat Barito Pacific mengumumkan rencana akuisisi, pelaku pasar begitu mengapresiasinya. Saat ini, pelaku pasar menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai aksi korporasi tersebut, terutama penyelesaian transaksi akuisisi.

."Bayangkan saja, mereka cepat bertransformasi bisnis, karena kayu operasionalnya sudah terbatas saat ini. Mereka buat petrokimia yang besar di Indonesia. Itu yang positif ke depannya. Apalagi menjadi leader di industrinya, itu akan. meningkatkan pasar, pastinya positif lagi dengan kinerja bisnisnya," kata Reza.

Akuisisi Star Energy, lanjut Reza, itu juga sangat menarik, karena memberi nilai tambah bagi BRPT. Tapi, harus juga dibarengi dengan banyaknya proyek yang didapat oleh Star Energy. Manajemen Barito Pacific sudah menegaskan bahwa mereka akan merampungkan akuisisi pada 2017. Jadi harapannya, realisasi akuisisi itulah yang dapat menjadi momentum positif dan membuat harga saham Barito Pacific kembali naik,

Ketika itu semua positif, maka tingkat bisnis semakin bertambah. Pada akhirnya, saham perseroan akan terus merangkak ke posisi yang baik, seperti yang pernah banyak dibilang analis bisa ke posisi Rp6.000 per saham. Kinerja BRPT yang baik juga hasil goresan dari anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan beberapa anak usaha yang lain.

"Saya optimis kinerja yang baik akan meningkatkan harga saham.. Kalau dilihat harga saham sekarang itu bisa naik. Tapi, jika lihat stock split saat ini di harga saham Rp3.000, maka akan jadi Rp1.500 per saham, karena 1:2. Kalau bagus, nantinya akan bisa naik ke Rp3.000 lagi," tukas Reza.. (end/as)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...