google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Indonesia Hari Ini Penutupan | Mirae Asset Sekuritas | 12 Juli 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Indonesia Hari Ini Penutupan | Mirae Asset Sekuritas | 12 Juli 2017

IHSG melanjutkan penguatan dengan ditutup menguat 45 poin (+0.79%) ke level 5,819.132 pada perdagangan hari ini. Tercatat 220 saham menguat dan 114 saham melemah dengan seluruh sektor kompak menguat dipimpin penguatan sektor mining (+1.62%) dan consumer (+1.18%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp7,8 miliar di seluruh Pasar hingga akhir perdagangan. US Dollar kembali melemah 20 poin (-0.15%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,370 terhadap US Dollar pada penutupan perdagangan hari ini.

Advance Stocks:

- MARK: MARK mencatatkan sahamnya di bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. Perseroan melepas sebanyak 160 juta lembar saham atau setara 21,05% dari modal yang disetor dan ditempatkan perusahaan dengan harga penawaran Rp250, sehingga dana yang diraih perseroan mencapai Rp40.000.000.000. MARK memiliki beberapa rencana ekspansi usai melantai di bursa seperti pembelian lahan dan pembangunan pabrik baru. Pada perdagangan perdananya hari ini, harga saham MARK ditutup menguat Rp124 (+49.60%) ke level Rp374.

- BBTN: Menguat untuk hari kedua, harga saham BBTN ditutup menguat Rp90 (+3.75%) ke level Rp2,490 pada perdagangan hari ini. BBTN meraup dana dari pasar modal sebesar Rp 5 triliun dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2017. Perseroan berencana dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendongkrak penyaluran kredit, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

- EXCL: EXCL melakukan ekspansi untuk memperluas area coverage jaringan 4G LTE. Perseroan mempersiapkan beberapa strategi di semester II 2017 guna memperluas cakupan jaringan 4G LTE. EXCL mengalokasikan belanja modal (capex) tahun 2017 senilai Rp7 triliun. Perseroan menargetkan dapat memperoleh 18 juta pelanggan dengan jaringan 4G di tahun 2017. Harga saham EXCL ditutup menguat Rp80 (+2.48%) ke level Rp3.300 hari ini.

- INCO: INCO menghabiskan dana sebesar US$372.658,58 untuk kegiatan eksplorasi bulan Juni 2017 yang difokuskan pada daerah-daerah di dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut berada di Blok Sorowako dan Blok Loajanan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah. Harga saham INCO ditutup menguat Rp65 (+3.52%) ke level Rp1.910 hari ini.

- PTBA, ITMG: Cina diekspektasi akan memangkas kapasitas batubaranya sebesar 150 juta ton di tahun 2017. Untuk mengingatkan kembali, Cina telah mengurangi kapasitas batubaranya sejumlah 97 juta ton per akhir Mei lalu. Harga saham PTBA dan ITMG menguat masing-masing Rp450 (+3.73%) ke level Rp12.500 dan Rp675 (+3.61%) ke level Rp19.325 pada perdagangan hari ini.

- TLKM: Fitch Rating menaikkan rating TLKM ke peringkat BBB- dengan outlook positif. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan Fitch di antaranya lantaran Telkom dianggap memiliki peran yang strategis sebagai operator yang menguasai hampir seluruh basis pelanggan seluler yang ada di Indonesia. Menguat dua hari berturut-turut, harga saham PORT ditutup menguat Rp20 (+0.43%) ke level Rp4.620 hari ini.

Decline Stock:

- PORT: Pada perdagangan hari ini, harga saham PORT ditutup melemah Rp12 (-2.54%) ke level Rp460. PORT masih menyimpan dana hasil IPO sebesar Rp9,31 miliar hingga periode 30 Juni 2017. Dana IPO yang sudah digunakan perseroan hingga periode tersebut mencapai Rp292,16 miliar dari Rp301,48 miliar hasil bersih yang diraih dari IPO Maret 2017 lalu. Adapun realisasi penggunaan dana untuk pelunasan utang ke PT Episenta Utama Investasi sebesar Rp185,70 miliar dan modal kerja Rp106,46 miliar.

Market Review 12 Juli 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...