google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Efek Penurunan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia | 27 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Efek Penurunan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia | 27 Agustus 2017

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia pekan lalu memberikan outlookcerah pada sektor perbankan. Suku bunga yang mengecil akan mendorong masyarakat meminjam di bank. Meski demikian, kompetisi suku bunga simpanan dapat terjadi antar bank.

Pekan lalu, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga 7 Days Repo Rate (7-DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50% dari sebelumnya 4,75%. Imbas dari pelonggaran moneter ini adalah kemungkinan penyaluran kredit meningkat, sehingga konsumsi masyarakat dapat bertumbuh. Alhasil roda perputaran ekonomi dapat bergerak lebih lancar dan memperbaiki pertumbuhan nasional.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai, ke depan akan terjadi dua hal utama, yakni kenaikan volume kredit perbankan yang akan mendorong pendapatan bank, serta respons kilat dari sejumlah bank untuk menurunkan suku bunga simpanan giro dan deposito.

"Secara historis, ketika suku bunga BI rate turun, maka yang pertama diturunkan adalah simpanan giro dan tabungan deposito. Bank bisa menikmati momen lagging," jelas Alfred, Jumat (25/8).

Hal ini memang kerap dilakukan sektor perbankan untuk menikmati margin antar efek. Dengan turunnya suku bunga simpanan terlebih dahulu, bank dapat meraup keuntungan dari gap suku bunga simpanan yang terkoreksi dan suku bunga kredit yang masih stagnan.

Sejumlah analis melihat hal tersebut merupakan hal yang normal dan bagus untuk keuntungan finansial perbankan. Ke depannya, suku bungakredit baru bisa direvisi pada bulan ketiga setelah BI merilis acuan terbaru.

"Penurunan suku bunga kredit bisa terjadi tiga bulan lagi, akhir tahun atau awal tahun berikutnya," ungkap Andy Ferdinand Head of Equity Research Samuel Sekuritas.

Menurut Andy, suku bunga kredit akan turun saat nasabah usai menanam deposito dalam jangka satu hingga tiga bulan. Setelah tiga bulan deposito dengan bunga rendah itu berjalan, bank akan mendapatkan nilai cost of fundterbaru. Alhasil penurunan landing rate alias bunga kredit akan menyusul setelah emiten sektoral perbankan mengecap untung.

"Imbas sektoral perbankan memang mendapatkan sentimen kuat. Namun yang paling cepat menikmati adalah bank-bank first liner," jelas Alfred.

Cermati NPL

Alfred menyarankan beli saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan target harga di Rp 8.340. Pada semester II/2017, NPL bank pelat merah ini turun menjadi 2,8%. Sehingga biaya kredit turun menjadi 1,8% dan biaya pencadangan yang berpotensi terus membaik.

Analis Mirae Asset Taye Shim menyatakan, sektor perbankan akan menjadi pemain kunci dalam arus perputaran ekonomi makro. Turunnya suku bunga akan memberikan sektor bank yang mendominasi saham big caps untuk terus menguat. Apalagi pada bank-bank dengan kapitalisasi dan deposito yang besar akan terus bertumbuh.

"Kami percaya keadaan pasar saat ini dalam keadaan sangat likuid, maka kami mengekspektasi kompetisi terbatas antara bank first liner dan second liner," ungkapnya. Ia melihat performa Bank Central Asia (BBCA) akan tetap menarik dan menempatkannya sebagai saham beli top picks dengan harga target price di Rp 20,300.

Sementara, Andy menyarankan untuk mencermati kinerja perbaikan non performing loan (NPL). Ia mencotohkan, kinerja Bank Permata (BNLI) yang melakukan proses recoverydan memiliki peluang perbaikan sangat besar. Apalagi ditambah dengan kemungkinan terjalinnya konsolidasi dengan Standard Chartered Indonesia dan perbaikan manajemen.

"Tim manajemen Bank Permata fokus pada perbaikan NPL, mereka melakukan restrukturasi dan write off hingga semester pertama 2017, NPL mereka sudah turun 5%," jelas Alfred. Ia juga mengantisipasi bank swasta ini akan kembali fokus pada chain product Astra. Tak hanya itu, likuiditas bank telah membaik dan kemungkinan bakal menggenjot kredit dalam waktu dekat.

Bank swasta milik Grup Astra dan Standard Chartered ini pada tahun lalu sempat membukukan kerugian bersih Rp 6,48 triliun. NPL pada akhir tahun sempat meroket di 8,8% akibat kredit macet dan melambatnya performa bank. Padahal, pada tahun sebelumnya, NPL BNLI hanya di 2,7%.

Maka Andy menyarankan buy saham BNLI dengan target harga akhir tahun di Rp 890.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...