google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Investasi untuk Lansia yang Ingin Punya Tabungan Warisan untuk Anak dan Cucu Langsung ke konten utama

Investasi untuk Lansia yang Ingin Punya Tabungan Warisan untuk Anak dan Cucu



Semakin mendekati usia senja pasti banyak dari Anda yang sudah mulai memikirkan bagaimana cara menabung untuk bekal masa depan anak dan cucu di masa depan alias warisan atau bisa juga untuk kepentingan lainnya di beberapa tahun kedepan.

Seperti yang sudah diketahui, pada usia senja tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan termasuk kegiatan untuk menghasilkan uang atau mencicil aset. Faktornya bisa karena tubuh yang sudah tidak sanggup beraktivitas seperti dulu dan terbatasnya pilihan yang bisa dikerjakan secara aman dan nyaman untuk para lansia.

Tapi tenang saja, yang lain bisa terbatas tapi tidak untuk investasi. Dengan berinvestasi Anda tidak perlu lagi bingung bagaimana meng alokasikan sebagian dana pensiun atau penghasilan saat ini ke hal yang bisa disimpan, dikelola bahkan dikembangkan lagi untuk dijadikan bekal masa depan anak dan cucu atau untuk cita-cita lainnya.

Berikut jenis-jenis investasi yang cocok untuk para orang tua yang sudah memasuki usia lansia (lanjut usia):

1. Deposito

Deposito sudah menjadi pilihan umum untuk menyimpan uang dengan berbagai penawaran jangka waktu dan bunga. Berbeda bank berbeda juga besaran bunganya. Tapi untuk jangka waktunya sendiri bervariasi ada yang cuman hitungan bulanan ada yang bisa sampai berpuluh-puluh tahun lamanya. Semua tergantung dari kebutuhan Anda.

Selain itu, Anda juga bisa memiliki lebih dari satu depositi baik dari bank yang sama atau berbeda. Untuk Anda yang ingin memiliki deposito. Sekarang pilihan deposito via online juga mulai menawarkan berbagai benefit tersendiri dan tentunya mudah juga praktis.

2. Emas

Sebagai salah satu instrumen investasi paling tua, banyak orang yang masih menganggap emas merupakan investasi paling aman dan paling rendah risiko. Dan anggapan tersebut memang benar adanya.

Dengan berbagai macam jenis investasi yang telah ada saat ini, investasi emas atau logam mulia masih tetap relevan dan favorit banyak orang sampai sekarang. Ini artinya, memanfaatkan emas sebagai investasi di hari tua juga merupakan keputusan yang tepat. Baik itu emas antam/batangan atau emas perhiasan.

3. Asuransi Jiwa Unit Link

Asuransi unit link adalah unit link adalah jenis asuransi yang mengombinasikan dua produk keuangan, yakni asuransi dan produk investasi.

Produk asuransi unit link memiliki 2 manfaat sekaligus, yaitu perlindungan dan investasi dalam satu polis. Dengan ini, Anda sebagai nasabah karena tidak perlu dipusingkan mengurus dana investasi dan dana perlindungan secara terpisah.

Cukup dengan satu produk asuransi ini, Anda bisa memiliki asuransi jiwa yang bisa diklaim dan dananya bisa diberikan ke anak atau cucu, sekaligus dana investasi yang bisa diklaim kapan saja dan juga bisa diklaim oleh ahli waris.

4. Reksa Dana

Reksadana merupakan kumpulan dana yang dikelola guna melakukan investasi seperti membeli saham, obligasi dan instrumen keuangan lainnya. Tenang saja segala ktivitas Reksadana sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga Anda tidak perlu khawatir dalam memilih investasi reksadana.

Selain aman, reksa dana juga cocok untuk jadi investasi bagi Anda yang memiliki modal minim dan menginginkan investasi dengan risiko rendah.

Sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko pada investasi. Tentu saja tidak salah jika mengatakan reksa dana adalah pilihan yang paling tepat sebagai produk investasi semua kalangan, termasuk lansia.

Reksa dana sendiri memiliki 4 jenis investasi yang bisa dipelajari terlebih dahulu untuk mengetahui mana yang paling cocok dengan kebutuhan. Yaitu:

  • Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
  • Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
  • Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
  • Reksadana Saham (Equity Fund)

5. Saham

Saham adalah instrument investasi yang bisa dikatakan cukup mudah untuk dipelajari dan juga bisa paling banyak memberikan keuntungan. Selain itu, Anda sendiri bisa memilih jenis saham seperti apa yang ingin diinvestasikan. Apakah itu investasi saham dengan tujuan jangka pendek atau panjang, diperusahaan yang bergerak dibidang makanan atau bidang lainnya.

Apalagi sekarang mau berinvestasi saham tidak sesulit dulu dimana seluruh informasi mengenai berbagai perusahaan yang terdaftar untuk berinvestasi saham bisa dicari secara mudah di internet.

Jadi bagi Anda para lansia yang tidak gagap teknologi bisa lebih mudah dalam mengakses profil perusahaan secara lebih jelas dengan internet.

Pastikan Budget untuk Sehari-hari Sudah Aman sebelum Berinvestasi

Berinvestasi yang bijak adalah berinvestasi dengan uang dingin, alias uang yang memang sudah dikhususkan untuk berinvestasi yang berupa sisa uang setelah biaya untuk sehari-hari sudah ter-poskan. Jangan sampai karena berinvestasi Anda malah menyulitkan hidup sendiri.

Sebaiknya siapkan strategi finansial yang terencana dan bersikaplah realistis. Supaya investasi terkelola dengan baik dan harapannya jika meninggal dunia, Anda dapat memberikan warisan pada anak dan cucu atau jika berumur panjang, sebut saja 75 tahun maka Anda tetap mampu memenuhi kebutuhan sendiri dari hasil investasi.

Anda bisa sisihkan sekitar 5-10% dari penghasilan atau dana pensiun untuk dijadikan dana berinvestasi, tapi inget penyisihan uang tersebut disesuaikan setelah hal-hal yang lebih prioritas sudah tersedia danaya. Jadi ingat, berinvestasi saat ada dana sisa, bukan memaksakan dan mengurangi biaya yang sudah menjadi prioritas utama.


sumber : cermati


Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...