google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham TINS | 7 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham TINS | 7 Agustus 2017

JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) tahun ini menargetkan volume produksi sebesar 30.000 metrik ton, lebih tinggi dibanding 2016 yang sebesar 24.000 metrik ton. Analis memperkirakan, target ini tidak hanya akan menjadi angan-angan.

Yuni, Analis NH Korindo Sekuritas optimistis dengan target peningkatan produksi TINS. "Saya optimis dengan target peningkatan produksi tersebut, volume penjualan timah TINS pun akan meningkat," kata Yuni kepada KONTAN, Senin (7/8).

Keyakinan Yuni berdasar pada data penjualan sebelumnya, volume penjualan timah TINS selalu diatas volume produksinya. Yuni menilai, TINS optimistis akan mampu mencapai target produksinya dengan berbagai strategi.

Pertama, TINS akan mengganti alat-alat produksi. Kedua, TINS memperkuat sarana pendukung produksi. Ketiga, emiten pelat merah ini akan membuka unit tambang baru. Keempat, TINS berniat untuk menambah armada kapal. Kelima, produsen timah ini akan mengadopsi teknologi peleburan.

Yuni memproyeksikan, hingga akhir tahun kinerja TINS akan positif dengan pertumbuhan pendapatan di kisaran 30%.

Sentimen yang mendukung kinerja TINS adalah harga timah dunia yang diperkirakan masih akan bertahan di kisaran US$ 20.000 per metrik ton. Sentimen positif juga datang dari peningkatan volume penjualan yang ditopang oleh kenaikan produksi. "Secara historis hasil produksinya selalu terserap dengan baik oleh pasar, terutama pasar ekspor yang selama ini didominasi penjualan TINS," kata Yuni.

Yuni memprediksikan pendapatan TINS hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 9,3 triliun dengan proyeksi laba bersih Rp 405 miliar. Yuni merekomendasikan buy saham TINS dengan target harga Rp 870 per saham.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...