google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 26 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 26 Oktober 2017

Market Review 26 Oktober 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Setelah mencatatkan rekor pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 29 poin (-0.49%) ke level 5,995.847 pada perdagangan hari ini. Tercatat 174 saham menguat dan 176 saham melemah. Mayoritas sektor melemah dipimpin oleh pelemahan sektor mining dan miscellaneous industry yang masing-masing ditutup melemah 1.93% dan 1.49%. Sektor infrastructure memimpin penguatan dengan ditutup menguat 0.41%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp262 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar meguat 9 poin (+0.07%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13.587 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- TLKM: Harga saham TLKM ditutup menguat Rp70 (+1.71%) ke level Rp4.160 pada perdagangan hari ini. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM naik 21,6% hingga periode 30 September 2017 menjadi Rp17,92 triliun dibandingkan laba Rp14,73 triliun yang diraih pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat menjadi Rp97 triliun dari tahun sebelumnnya yang tercatat Rp86,18 triliun.

- BVIC: Di akhir perdagangan, harga saham BVIC ditutup menguat Rp32 (+16.00%) ke level Rp232. BVIC sampai kuartal III-2017 mencatat laba realisasi laba bersih sebesar Rp 173,6 miliar. Laba bank ini melonjak lebih dari 30 kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp 5,18 miliar. Laba bersih ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 121% menjadi Rp 319,74 miliar.

- ROTI: Harga saham ROTI menguat pertama kalinya dalam sepekan terakhir dengan ditutup naik Rp60 (+4.72%) ke level Rp1.330 hari ini. ROTI mengumumkan bahwa KKR telah mengakuisisi sekitar 12,64% saham Indosari pada harga Rp1.275,- per saham dengan total investasi sekitar USD 74 juta. Investasi ini menjadikan KKR sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Indosari selain PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. yang dimiliki oleh Salim Grup, Bonlight Investments Limited (Bonlight) perusahaan milik Keluarga Yap dan Pasco Shikishima Corporation yang dimiliki oleh Keluarga Morita.

- BRMS: Menutup perdagangan hari ini, harga saham BRMS ditutup menguat Rp2 (+3.17%) ke level Rp65. BRMS mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar USD56,5 juta. Penurunan rugi ini, setara dengan 37,99% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Rugi bersih perseroan pada kuartal III-2017 tercatat sebesar USD92,05 juta (Rp1,24 triliun jika mengacu kurs Rp13.500 per USD) dibandingkan periode sebelumnya sebesar USD148,47 juta (Rp2 triliun).

- CLEO: Menguat tiga hari berturut-turut, harga saham CLEO ditutup menguat Rp70 (+11.47%) ke level Rp680 pada perdagangan hari ini.CLEO mencatat pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 40% hingga periode September 2017 menjadi Rp38,13 miliar dari laba Rp27,24 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih tercatat meningkat dari Rp391,22 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp440,77 miliar.

Decline Stock:

- HMSP: Harga saham HMSP ditutup melemah Rp30 (-0.74%) ke level Rp3.990 hari ini.  Kinerja HMSP di kuartal III-2017 hanya naik tipis. Penjualan bersih HMSP hanya naik 2,87% jadi Rp 72,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 70,27 triliun. Penjualan dari ekspor hanya mencapai Rp 430,5 miliar. Penjualan lokal dari sigaret kretek mesin memberi pendapatan terbesar, yakni sekitar Rp 47,98 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...