google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham UNTR | 21 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham UNTR | 21 November 2017

Kinerja PT United Tractors Tbk meroket tahun ini. Buktinya, hingga kuartal III-2017, pendapatan emiten berkode UNTR ini melesat 36% menjadi Rp 46,26 triliun. Kenaikan pendapatan juga berdampak positif pada laba bersih anak usaha Grup Astra ini yang berhasil loncat 80% menjadi Rp 5,64 triliun.

Capaian pendapatan UNTR dalam sembilan bulan pertama tahun ini setara dengan 86,5% dari target perusahaan sepanjang tahun. Sementara laba bersih sudah mencapai 87,3% dari target yang ditetapkan perusahaan ini.

Kepala Riset Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman dalam risetnya 1 November lalu menyebut, faktor utama yang membuat kinerja UNTR mentereng adalah kenaikan harga komoditas, khususnya batubara, di tahun ini.

Asal tahu saja, hingga akhir September lalu, harga batubara menyentuh level US$ 94,15 per metrik ton. Bila dihitung sejak akhir 2016, harga batubara telah menanjak 24,21%. "Berkat kenaikan tersebut, permintaan terhadap alat berat yang didistribusikan UNTR meningkat pesat," kata Arif.

Buktinya, penjualan alat berat UNTR mencapai Rp 17,4 triliun hingga September 2017, atau tumbuh 64% secara year on year (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari Komatsu, yang terjual 2.744 unit.

Tidak hanya itu, Akhmad Nurcahyadi, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, menambahkan, kinerja anak usaha UNTR pun ciamik. Lihat saja unit kontraktor penambangan yang dijalankan oleh anak usaha UNTR, yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

PAMA mampu mencatat jumlah pemindahan tanah atau overburden sebesar 225 juta bank cubic metre (bcm) pada kuartal III, naik 17,8% dari kuartal sebelumnya. "Dengan indikator fundamental yang kuat, UNTR bisa dengan mudah memenuhi targetnya pada kuartal IV," kata Achmad dalam risetnya.

Diversifikasi tambang

Tapi, Analis NH Korindo Sekuritas Yuni mengatakan, terbentuknya aliansi Powering Past Coal Alliance, yang mengkampanyekan penghentian penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik sebelum tahun 2030, bisa menekan kinerja UNTR. Sudah ada 15 negara yang bergabung dalam aliansi ini.

Jika semakin banyak negara yang bergabung, ada kekhawatiran UNTR akan kehilangan pasar dalam jangka panjang. Karena itu, rencana perusahaan ini melebarkan sayap dengan masuk ke pertambangan emas jadi salah satu solusi.

Apalagi, emas merupakan instrumen safe haven, sehingga industrinya sulit redup. "UNTR telah bersiaga jauh-jauh hari untuk mengimbangi volatilitas harga batubara," kata Yuni, Senin (20/11).

Yuni optimistis pendapatan UNTR di akhir 2017 bisa mencapai Rp 62,95 triliun, dengan laba bersih Rp 8,05 triliun. Ia merekomendasikan buy saham UNTR dengan target harga Rp 39.425 per saham. Serupa, Arif dan Achmad juga merekomendasikan buy dengan target harga masing-masing di Rp 41.000 dan Rp 38.500 per saham.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...