google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BBRI | 18 Desember 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham BBRI | 18 Desember 2017

Berita Saham BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, untuk membantu kelangsungan usaha khususnya pelaku UMKM di kawasan rawan bencana.

"Walau sampai hari ini pemerintah belum menyatakan erupsi Gunung Agung itu bencana nasional, tetapi kami menyadari kesulitan petani dan pengusaha yang terdampak," kata Pemimpin Wilayah Bank BRI Bali dan Nusa Tenggara Dedi Sunardi di Denpasar, Minggu.

Menurut Dedi, debitur di kawasan rawan bencana (KRB) yang terdampak bencana alam itu diperkirakan mencapai sekitar 13 ribu orang.

Dia menjelaskan langkah restrukturisasi kredit dapat diberikan berupa penundaan pokok dan bunga kepada debitur. Dengan pemberian keringanan itu otomatis berdampak terhadap bisnis bank karena selama ini bank juga membutuhkan pembayaran bunga untuk tabungan dan deposito serta untuk biaya operasional.

"Kami harus seimbangkan antara fungsi sosial dan bisnis. Kami sadari itu, tetapi masyarakat juga bisnisnya harus bisa jalan," ucapnya.

Sebelumnya Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Yones mengatakan salah satu syarat memberikan keringanan bagi debitur terdampak bencana alam adalah adanya pernyataan bencana nasional dari pemerintah.

Meski demikian, OJK di daerah tetap mengajukan upaya keringanan kepada Dewan Komisioner OJK di Jakarta dan saat ini masih dikaji.

Dia mengungkapkan ada sekitar 24 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 11 bank umum di Bali yang kena imbas tidak langsung dari erupsi Gunung Agung.

Dari analisis dan evaluasi, Yones menambahkan ada empat BPR yang terkena dampak langsung karena berada di wilayah rawan bencana.(end)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Pengertian BREAKOUT dan Contohnya

Apa Arti Breakout? Breakout mengacu pada keadaan ketika harga suatu aset bergerak di atas area resistance , atau bergerak di bawah area support. Breakout menunjukkan potensi harga untuk memulai tren di arah breakout. Misalnya, penembusan ke atas dari pola grafik dapat mengindikasikan harga akan mulai tren lebih tinggi. Breakout yang terjadi pada volume tinggi (relatif terhadap volume normal) menunjukkan keyakinan yang lebih besar yang berarti harga lebih cenderung untuk tren ke arah itu. Breakout Dalam Saham Breakout adalah ketika harga bergerak di atas level resistance atau bergerak di bawah level support. Breakout bisa bersifat subjektif karena tidak semua pedagang akan mengenali atau menggunakan level support dan resistance yang sama. Breakout memberikan peluang perdagangan yang baik. Tembusan ke atas menandakan pedagang untuk kemungkinan mendapatkan posisi beli atau menutup posisi sell. Tembusan ke bawah memberi sinyal pada pedagang untuk kemungkinan mendapatkan posisi j...