google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Performance Saham JPFA | 2 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Performance Saham JPFA | 2 Januari 2017

Performance Saham JPFA

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengaku telah mencapai target pertumbuhan pendapatan tahun 2017 sebesar 10%. Walau target tercapai, Japfa mengakui tahun 2017 bukan tahun yang mudah bagi industri pakan ternak dan perunggasan dalam negeri.

Hal itu terjadi karena adanya larangan impor jagung yang menjadi bahan baku pakan ternak. “Target bisnis dari sisi pertumbuhan, Japfa sudah memenuhi target sepanjang tahun ini,” ujar Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya kepada Kontan.co.id, Senin (1/1).

Sekadar informasi, pada awal 2017, emiten dengan kode saham JPFA ini menargetkan pendapatan perusahaan tumbuh 10% dari total pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 27,06 triliun. Itu berarti target pendapatan Japfa tahun lalu sebesar Rp 29,8 triliun. Pada tahun 2016, sektor perunggasan menyumbang sekitar 86% dari total pendapatan perusahaan.

Tanpa mengatakan pendapatan total 2017, pada kuartal III-2017, Japfa telah memperlihatkan kenaikan pendapatan dibandingkan tahun 2016. Laporan keuangan perusahaan menunjukkan, penjualan Japfa periode Januari- September 2017 sebesar Rp 21,69 triliun.

Angka ini naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Periode sembilan bulan tahun 2016, JPFA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 20,6 triliun.

Walau pendapatan naik, laba Japfa turun akibat beban penjualan yang bertambah. Beban penjualan perusahaan ini pada periode Januari hingga Oktober 2017 sebesar Rp 17,86 triliun, naik dibandingkan periode sama tahun 2016 yang sebesar Rp 16,2 triliun.

Rachmat bilang, kondisi sektor bisnis perunggasan tahun 2017 memang tak berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya, yakni masih mengalami pasang surut. Bahkan tahun 2017 dianggap menjadi tahun cobaan berat bagi industri perunggasan seperti Japfa. Sebab di 2017 untuk pertama kalinya larangan impor jagung diberlakukan.

Hal itu menyulitkan perusahaan memperoleh bahan baku pakan ternak. "Harga pakan ternak tahun 2017 cukup tinggi, larangan impor jagung membuat harga jagung melonjak," ujarnya.

Kenaikan harga pakan ternak membuat beban produksi perusahaan naik, sebab kontribusi pakan ternak dalam produksi peternakan unggas mencapai 70%.

Tantangan berat

Untuk tetap tumbuh, maka pada tahun 2018, Japfa akan terus berusaha mengembangkan bisnis perunggasan terutama produk akhir. Contohnya produk ayam potong siap masak serta produk siap saji.

Strategi itu dilakukan karena pada 2018, bakal banyak tantangan yang dihadapi oleh Japfa dan industri unggas lainnya. Selain larangan impor jagung sehingga harga jagung bakal tetap tinggi, ancaman lainnya adalah potensi masuknya unggas impor.

Hal ini akibat keputusan Organisasi Perdagangan Dunia WTO yang memenangkan Brasil atas pembatasan impor daging ayam Indonesia. "Kami berharap pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dapat menjadi benteng bagi perkembangan perunggasan Tanah Air," terang Rachmat. Pemerintah dan MUI bisa menjadi tameng karena sertifikasi halal masih menjadi syarat yang perlu dipenuhi importir unggas.

Proyeksi makin beratnya industri perunggasan juga diungkapkan Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Anton Supit. Selain harga pakan yang mahal, putusan WTO berpeluang menyebabkan pasar dalam negeri kebanjiran daging unggas impor. "Potensi masuknya daging ayam dari luar Indonesia semakin besar," ujarnya. Menurutnya mahalnya bahan baku membuat daya saing produk unggas RI kalah.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...