google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham DMAS | 14 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham DMAS | 14 Februari 2018

Berita Saham DMAS

Pengembang kawasan industri terintegrasi PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), mematok angka marketing sales pada sepanjang tahun 2018 mencapai Rp1,25 triliun.

Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari, mengungkapkan target tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan dengan raihan marketing sales pada tahun 2017 di luar penjualan lahan ke proyek JV (joint venture).

Sepanjang tahun 2017, marketing sales perusahaan mencapai Rp1,4 triliun yang berasal dari segmen industri, hunian, komersial, dan penjualan lahan ke proyek JV. 

Secara lebih detail, penjualan lahan kawasan industri mencapai Rp1,02 triliun, komersial sebesar Rp160 miliar, penjualan residensial sebesar Rp16 miliar, sedangkan penjualan lahan ke proyek JV ke PT Panahome Deltamas Indonesia tercatat senilai Rp213 miliar.

Dari segi luasan, DMAS berhasil menjual lahan industri sebesar 59,1 hektar, sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan untuk penjualan pada tahun 2017.

Pada tahun lalu, DMAS membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Panahome Gobel Indonesia, perusahaan properti perumahan di bawah Grup Panasonic. Perusahaan patungan yang bernama PT Panahome Deltamas Indonesia tersebut akan mengembangkan sebuah kawasan hunian berkonsep smart-town residential estate di dalam kawasan Kota Deltamas.

Adapun dari target marketing sales tersebut, diperkirakan penjualan lahan industri masih akan mendominasi raihan marketing sales di tahun 2018 ini. 

"Di tahun 2018, pengembangan dan penjualan lahan industri masih menjadi fokus kami dalam membangun Kota Deltamas sebagai kawasan kota terpadu berbasis industri. Namun demikian, pembangunan kawasan hunian dan komersial juga akan dilakukan secara sinergis seiring dengan meningkatnya populasi di wilayah Kota Deltamas," kata Tondy. 

Di tengah situasi yang cukup menantang, DMAS meyakini bahwa target marketing sales pada tahun 2018 tersebut dapat dicapai karena banyaknya permintaan yang masuk hingga lebih dari 100 hektar, kendati beberapa inquiries masih merupakan tahap negosiasi awal.

Perseroan juga memiliki lahan yang masih sangat luas. Per 30 September 2017, luas gross cadangan lahan Perseroan mencapai sekitar 1.600 hektar, termasuk salah satu yang terluas di antara para pelaku industri lain. (end/fu)

Sumber:

http://www.iqplus.info/news/stock_news/dmas-puradelta-lestari-bidik-marketing-sales-rp1-25-triliun-di-2018,44115709.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...