google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham TOPS | 26 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham TOPS | 26 Februari 2018

Berita Saham TOPS

PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mengucurkan dana sebesar Rp34 miliar untuk penyertaan modal kerja sama operasi (KSO) di proyek DP 0 Rupiah Rusun Klapa Village. Dana sebesar itu mewakili penyertaan modal sebesar 25 persen. Sisa 75 persen dimiliki oleh BUMD DKI Jakarta, yaitu PD Pembangunan Sarana Jaya.

Menurut Direktur Utama Totalindo, Donald Sihombing, kucuran dana sebesar itu dialokasikan untuk melunasi utang dari salah satu pihak KSO sebelumnya kepada Bank DKI. KSO sebelumnya terdiri dari Sarana Jaya dan PT Gemilang Usaha Terbilang (GUT)

Akibat utang yang belum terbayar, pembangunan proyek rusun ini sempat terhenti alias mangkrak. Padahal, beberapa unit rusun telah laku terjual. .Kami juga harus mengeluarkan uang Rp9 miliar lantaran sudah laku 109 unit," kata Donald di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu.

KSO yang baru ini akan menggarap 4 tower rusun, dimana 3 tower berstatus proyek komersial yang akan berdiri di lahan yang sama di wilayah Pondok Kelapa Jakarta Timur. Adapun, harga jual untuk rumah susun subsidi DP 0 Rupiah dan rusun komersial tentu berbeda.

Ia menjelaskan, untuk tower DP Rp 0 yang terdiri atas 703 unit akan dijual dengan harga Rp 8,8 juta/meter persegi (m2). Sedangkan, harga jual unit komersial mencapai Rp13 juta/m2. Adapun total nilai investasi untuk membangun 4 tower itu sekitar Rp 600 miliar.

Donald menambahkan, sebagian hasil penjualan dari rusun komersial itu akan digunakan untuk memberi subsidi bagi tower DP 0 Rupiah.

.Jujur lebih suka komersial, tapi menolong orang kecil banyak pahala. Tidak rugi,. pungkasnya. (end/fu)

sumber:
IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...