google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham AISA | 27 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham AISA | 27 Maret 2018

Analisa Saham AISA

Akhir pekan lalu, AISA berhasil menggelar rapat umum pemegang obligasi (RUPO). Dari hasil rapat tersebut, pemegang obligasi setuju untuk memperpanjang tenor obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan April 2018 mendatang. Instrumen obligasi itu adalah, obligasi TPS Food I 2013 senilai Rp 600 miliar dengan kupon sebesar 10,25% dan Sukuk Ijarah TPS Food I 2013 Rp 300 miliar dengan imbal hasil 10,25%. Kedua obligasi tersebut mendapatkan perpanjangan hanya 12 bulan. Jangka waktu tersebut diberikan hanya untuk merampungkan penjualan divisi beras AISA. Apabila divestasi beras bisa diselesaikan lebih cepat, tentu akan berdampak lebih baik bagi perusahaan karena permasalahan yang dimiliki dapat lebih cepat selesai. Buntut dari perpanjangan obligasi tersebut ternyata positif, karena membuat PEFINDO berencana merevisi naik peringkat credit watch negatif terhadap surat utang AISA. Disisi lain, Grup Sinarmas, Grup Salim dan Bulog dikabarkan berminat mengambilalih bisnis beras AISA. Saat ini AISA tengah berupaya mengurangi utang dan bersiap melunasi utang Rp 3,3 triliun. Salah satu skenarionya dengan mendivestasi segmen bisnis beras yang diharapkan dapat berkontribusi sekitar  Rp 2,4 triliun.

Secara teknikal, AISA saat ini sedang berkonsolidasi membentuk symmetrical triangle pattern. Indikator teknikal MACD yang bergerak mendatar diatas centreline, mengindikasikan bahwa saham ini sedang berkonsolidasi dalam trend pergerakan positif. Apabila AISA dapat melewati resistance 690, maka saham ini berpotensi menguji area resistance selanjutnya di 740. Nantinya jika resistance tersebut dapat dilewati, maka AISA berpeluang menuju target teoritical dari pola symmetrical triangle-nya dikisaran 880-920, dengan minor target di 800.


Rekomendasi: 
Spekulasi BOW dikisaran 590-605. Add position jika break out level 690 dengan disertai volume besar. Stoploss level jika gagal bertahan dan close di bawah level 580.

Source:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...