google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham WEGE | 27 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham WEGE | 27 Maret 2018

Berita Saham WEGE

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) menargetkan kontrak baru di 2018 sebesar Rp7,83 triliun. Sedangkan hingga akhir Maret tahun ini sendiri telah mencapai sekitar Rp2,29 triliun dari sepuluh proyek.

Direktur Utama Wika Gedung, Nariman Prasetyo mengungkapkan bahwa pihaknya memproyeksikan total nilai kontrak (order book) 2018 mencapai Rp16,59 triliun.

"Kontrak carry over sebesar Rp8,76 triliun, sedangkan target kontrak baru sebesar Rp7,83 triliun," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Wika Gedung, Djaka Nugrahar merincikan, capaian kontrak baru diatas terdiri dari raihan proyek Transpark Cibubur, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Ruko dan Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis dan gedung fasilitas produksi media.

Selain itu, proyek surveilans dan epidemologi, teknik dan pengawasan mutu PT Biofarma (Persero), perluasan gedung terminal penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan.

Lebih lanjut Djaka bilang, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 yang diperkirakan mencapai 5,4 persen dan fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur serta program Jaminan Kesehatan Nasional 2019 , maka WEGE akan mengembangkan bisnis konsesi penyedia space perkembangan infrastruktur.

Pada lini backward, perusahaan dengan kode emiten WEGE ini tengah fokus pada bisnis pracetak gedung dan modular.

"Kami mempunyai anak perusahaan PT Wika Pracetak Gedung yang memproduksi precast gedung. Sedangkan, pada bisnis modular, WEGE menjalin kerjasama strategis dengan specialist pengembangan," tutupnya. (end/fu)

Source:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...