google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham TINS | 16 April 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham TINS | 16 April 2018

Penjualan PT Timah Tbk (TINS). melambat pada kuartal I/2018 sejalan dengan pemberlakuan beleid ekspor baru serta kondisi cuaca di dalam negeri.
Direktur Utama Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menjelaskan bahwa secara umum penjualan tiap tahunya melambat pada kuartal I. Kondisi tersebut kembali terjadi pada tahun ini.
"Kondisi alam di daerah Bangka Belitung menjadi salah satu penyebab. Mudah-mudahan kuartal II/2018 bisa dikejar dan terus sampai Oktober dan November," ujarnya di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengungkapkan, terdapat dua kendala besar yang menghambat penjualan perseroan. Pertama, kondisi cuaca buruk yang melanda Tanah Air pada kuartal I/2018.
Kedua, dia menyebut penjualan perseroan terkendal regulasi ekspor timah yang baru. Beleid tersebut membuat proses perpanjangan izin menjadi terhambat.
Emil mengatakan kondisi itu membuat ekspor emiten berkode saham TINS itu tertahan. Akibatnya, pertumbuhan penjualan perseroan pada kuartal I/2018 di bawah target yang dipasang perseroan. "Volume penjualan rata-rata 2.000 ton per bulan pada kuartal I/2018," jelasnya.
Kendati melambat, dia mengklaim perseroan tetap mengantongi keuntungan pada kuartal I/2018. Akan tetapi, pihaknya belum membeberkan secara rinci nilai pendapatan dan laba bersih pada periode tersebut.
Sebagai catatan, TINS menargetkan laba bersih Rp1 triliun pada 2018. Jumlah tersebut meningkat dari realisasi 2017 Rp502,43 miliar.
Dari sisi penjualan, manajemen menargetkan penjualan logam timah dan produk turunannya tumbuh 22% pada 2018. Hal tersebut sejalan dengan target pertumbuhan produksi sebesar 13% pada tahun ini.
Sumber : BISNIS.COM

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...