google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Target Okupansi Hotel PT Jakarta International Hotel & Development Tbk (JIHD) Langsung ke konten utama

Target Okupansi Hotel PT Jakarta International Hotel & Development Tbk (JIHD)


PT Jakarta International Hotel & Development Tbk. menargetkan peningkatan okupansi hotel sepanjang tahun ini dapat mencapai 70%, lebih tinggi dibandingkan capaian sepanjang tahun lalu yang hanya 60%.

Hendi Lukman, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Jakarta International Hotel & Development, mengatakan bahwa perseroan berharap akan ada peningkatan okupansi atau tingkat keterisian hotel yang cukup tinggi tahun ini, terutama karena adanya momentum Asian Games.

Tahun lalu, kinerja okupansi hotel perseroan tidak begitu menggembirakan sebab ada kebijakan dari pemerintah yang membatasi aktivitas rapat dan acara aparatur sipil negara di hotel. Padahal, lokasi hotel perseroan umumnya berada di dekat pusat-pusat pemerintahan dan menggantungkan kinerja dari aktivitas rapat ASN.

Hal ini diperparah pula oleh tingkat persaingan yang makin tinggi di kalangan pelaku bisnis hotel seiring menjamurnya hotel-hotel baru dan lesunya permintaan akibat dinamika ekonomi yang cenderung belum terlalu bergairah.

“Kami berharap tahun ini dengan perhelatan Asian Games dan upaya pemerintah untuk stimulasi bisnis ini kami optimis okupansi akan meningkat. Tahun lalu secara umum okupansi sekitar 60%, target kita tahun ini naik 10% okupansinya jadi 70%,” katanya pekan lalu.

Hotel emiten dengan kode saham JIHD ini dikelola oleh anak perusahaan, yakni PT Dharma Harapan Raya dan PT Danayasa Arthatama Tbk. (SCBD).

Hotel-hotel yang dikelola Dharma Harapan Raya yakni Hotel Borobudur Jakarta, Discovery Kartika Plaa Hotel Bali, Discovery Hotel & Convention Ancol Jakarta, dan Palace Hotel Cipanas Jawa Barat. Sementara itu, hotel yang dikelola SCBD yakni The Ritz-Carlton Hotel di kawasan pusat niaga Sudirman (SCBD), Jakarta.

Agung Prabowo, Direktur SCBD, mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada satu hotel baru yang beroperasi di SCBD. Okupansi Ritz-Carlton sejauh ini cukup menggembirakan, masih di atas 80%. Sementara itu, perkantoran yang dikelola perseroan di SCBD masih memiliki okupansi antara 70%-80%.

http://market.bisnis.com/read/20180624/192/808992/jakarta-international-hotel-development-jihd-targetkan-okupansi-hotel-70

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...