google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 11 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 11 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 11 Juli 2018*

Tercatat 194 saham menguat dan 207 saham melemah. *IHSG +11.5 poin (+0.19%) ke level 5893.3*, dan *LQ-45 +0.92 poin (+0.09%) ke level 929.9*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0.38%
- Mining +1.53%
- Basic-Ind +0.53%
- Misc-Ind +3.45%
- Consumer -0.01%
- Property -0.07%
- Infrastructure -0.00%
- Finance -0.29%
- Trade -0.36%
- Manufacture +0.62%

Investor asing *net BUY senilai Rp 431 Miliar*.

*USD/IDR +18.00 poin (+0.13%)* terhadap Rupiah di angka 14,385.

*Saham yang ditutup menguat*
- *RBMS ditutup menguat Rp 36 (+34.61%) ke level Rp 140*. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) atau PUT II dengan menerbitkan 1.496.460.240 saham baru dengan nominal Rp200 dan harga penawaran Rp200 per saham sehingga jumlah seluruhnya Rp299.292.048.000. Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Rabu, setiap pemegang 100 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 8 hari kerja setelah efektifnya Pernyataan Pendaftar berhak atas 99 HMETD dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru seri B.
- *BUMI menguat Rp 6 (+2.72%) ke level Rp 226*. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus menjalankan agenda bersih-bersih utang. Emiten yang sekarang punya tagline perusahaan batubara terbesar dengan valuasi price earning ratio (PER) termurah ini baru saja kembali menebus sejumlah dana untuk membayar salah satu instrumen pelunasan utang. Dileep Srivastava, Direktur BUMI mengatakan, perusahaan ini baru saja membayar US$ 48,52 juta untuk pembayaran tranche A senilai US$ 600 juta. Jumlah tersebut terdiri dari nilai pokok sebesar US$ 37,67 juta beserta bunga sebesar US$ 10,85 juta. "Pembayaran ini merupakan pembayaran kedua yang kami lakukan," ujar Dileep, Selasa (7/10).
- *POLL menguat Rp 305 (+49.59%) ke level Rp 920*. PT Pollux Properti Indonesia hari Rabu ini mencatatkan sahamnya di Bursa dan menjadi emiten ke-591 dengan kode perdagangan POLL. Menurut keterangan Rabu disebutkan, jumlah saham yang ditawarkan mencapai 1.247.823.600 lembar dengan harga Rp615 per lembar dan dana yang diraih Rp767.411.514.000.
- *BNBR menguat Rp 4 (+5.71%) ke level Rp 74*.  Bursa Efek Indonesia mencabut suspensi perdagangan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mulai sesi pertama perdagangan saham Rabu ini. Menurut keterangan BEI yang ditandatangani Lidia M. Panjaitan, Kadiv. Pengawasan Transaksi dan Irvan Susandy, Kadiv. Operasional Perdagangan Rabu disebutkan, pencabutan suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

*Saham yang ditutup melemah*
- *PTPP melemah Rp 80 (-3.63%) ke level Rp 2,120*. Pefindo menetapkan kembali peringkat idA+ untuk PT Pembangunan Perumahan dan Obligasi Berkelanjutan I PP2013-2015. Pefindo juga memberikan peringkat idA- untuk Surat Berharga Perpetual PTPP yang diajukan senilai Rp8 triliun. Pada tahap pertama, perusahaan telah menerbitkan Surat Berharga Perpetual senilai Rp150 miliar. Pefindo juga memberikan peringkat idA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2018 PTPP senilai maksimum Rp3,0 triliun. Dana yang diterima akan digunakan untuk mendanai belanja modal perusahaan dimana outlook untuk peringkat perusahaan stabil. 
- *BBNI melemah Rp 125 (-1.71%) ke level Rp 7,175*. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menjaga rasio margin bunga bersih (NIM) diangka 5,3%-5,5% pada semester II 2018. Sampai kuartal I 2018, BNI mencatat rasio NIM sebesar 5,41%. "Ke depan, kami ingin menjaga margin pada angka 5,3%-5,5%," kata Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7). BNI optimistis bisa menjaga margin NIM pada angka tersebut dengan beberapa strategi yang sudah disiapkan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...