google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 3 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 3 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 03 Juli 2018*

Tercatat 67 saham menguat dan 360 saham melemah. IHSG -112.83 poin (-1.96%) ke level 5,633.93, dan LQ-45 -19.25 poin (-2.13%) ke level 882.83.

Sectoral Return :
- Agri -0.90%
- Mining -1.18%
- Basic-Ind -3.88%
- Misc-Ind -3.06%
- Consumer -0.98%
- Property -1.45%
- Infrastructure -2.58%
- Finance -2.00%
- Trade -1.83%

Investor asing *net sell* senilai Rp 538 Milyar.

*USD/IDR +7 poin (+0.05%) terhadap Rupiah di angka 14,397*.

*Saham yang ditutup menguat*

- *TOPS ditutup menguat Rp 100 (+2,49%) ke level Rp 4.110*. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mulai memperdagangkan harga nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 9 Juli 2018 mendatang dalam rangka pemecahan nominal saham (stock split). Menurut keterangan yang diperoleh Selasa, perdagangan saham dengan nominal baru di pasar tunai pada 12 Juli 2018.

*Saham yang ditutup melemah*

- *PGAS melemah Rp 320 (-16,41%) ke level Rp 1.630*. PT Perusahaan Gas Negara Tbk resmi melakukan proses pengambilalihan saham Pertagas yang dimiliki, PT Pertamina (Persero). Total nilai nominal akuisisi sebesar Rp16,6 triliun atau setara 51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Pertagas. Proses ini dilakukan setelah kedua BUMN sektor energi tersebu menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau conditional sales purchasing agreement (CSPA) pada Jumat 29 Juni 2018, di Kementerian BUMN. Melalu perjanjian ini maka Pertagas akan terkonsolidasi dan menjadi anak perusahaan PGN.

- *WSBP melemah Rp 14 (-3,80%) ke level Rp 354*. Hingga per Juni 2018, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 2,97 triliun. Sehingga total Nilai Kontrak Dikelola sampai dengan saat ini sebesar Rp 15,93 triliun. Adapun kontrak baru ini berasal dari sejumlah proyek besar antara lain proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, proyek Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura, dan proyek Jalan Tol Kraksaan-Probolinggo, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), dan Rukan Golf Island, dan proyek lainnya. Selain itu, hingga Juni 2018, WSBP berhasil memperoleh pendapatan termin sebesar Rp 5,21 triliun.

- *ADHI melemah Rp 55 (-3,09%) ke level Rp 1.720*. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melakukan penambahan penyertaan modal kepada anak perusahaan yakni PT Adhi Persada Gedung melalui skema penyertaan modal disetor. Menurut keterangan perseroan Selasa disebutkan, nilai transaksi penyertaan sebesar Rp500 miliar.

- *INDF melemah Rp 275 (-4,21%) ke level Rp 6.250*. IndoAgri, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengumumkan bahwa Companhia Mineira de Acucar e Alcool Parcitipacoes (CMAA) yang merupakan perusahaan patungan antara perseroan dan JF Family (50:50) telah menandatangani perjanjian dengan JFLIM Participacoes. Menurut keterangan perseroan Selasa, JFLIM mengalihkan seluruh kepemilikannya di Vale do Pontal Acucar e Alcool Ltda (UVP) anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh JFLIM kepada CMAA. JFLIM adalah perusahaan patungan JF Family dengan Rio Grande Investment yang merupakan bagian dari Grup Salim (50:50).

- *GJTL melemah Rp 25 (-3,59%) ke level Rp 670*. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengakuisisi 92,9% saham PT Filamendo Sakti milik PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG). Akuisisi ini bernilai Rp 4,55 miliar. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/7), Gajah Tunggal mennyebut, transaksi ini adalah transaksi afiliasi karena Gajah Tunggal memiliki 25,56% saham Polychem. Gajah Tunggal mengakuisisi Filamendo untuk menjamin pasokan, kualitas serta menurunkan biaya produksi untuk melanjutkan integrasi vertikal hulu rantai produksi. Filamendo memproduksi benang filament nilon 6 yang merupakan bahan baku utama kain ban nilon 6.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...