google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham LSIP | 1 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham LSIP | 1 Agustus 2018


LSIP mencatatkan pendapatan di 2Q18 sebesar Rp895 miliar (-10,8% YoY; +3,1% QoQ) dan laba bersih sebesar Rp109 miliar (+8,5% YoY; -6,1% QoQ), sehingga membawa pendapatan di 1H18 sebesar Rp1,8 triliun (-28,5% YoY), dibawah estimasi (PANS: 35,8%; Cons: 37,6%), dan laba bersih sebesar Rp225 miliar (-47,5% YoY), dibawah estimasi (PANS: 25,6%; Cons: 29,6%). Kinerja perusahaan di 1H18 yang kurang baik ini dikarenakan penurunan harga jual rata-rata CPO sebesar 8% YoY dan penurunan volume penjualan CPO sebesar 19,9% YoY. Meskipun demikian, produksi FFB inti dan CPO di 1H18 mengalami peningkatan sebesar 8,7% dan 3,5% YoY. Kami memprediksi peningkatan produksi FFB di 2H18 akibat faktor seasonality dan perbaikan volume penjualan CPO yang didorong oleh realisasi persediaan CPO di 1H18, namun kami merevisi turun laba bersih di 2018 ke Rp560 miliar (-36,2%) dan 2019: Rp657 miliar (-27,4%), didorong oleh estimasi melemahnya harga jual rata-rata CPO kedepannya. Kami masih merekomendasikan BUY untuk LSIP namun menurunkan target harga menjadi Rp1.310 (previous TP: Rp1.550) atau setara dengan -0,5x std.dev PE 5 tahun terakhir, didorong oleh masih lemahnya tren harga CPO kedepannya. Saat ini LSIP diperdagangkan di PE 10,4x di 2019, 4% discount terhadap peers. Risiko terhadap rekomendasi kami: gangguan produksi CPO akibat cuaca buruk dan volatilitas harga global CPO.

Pendapatan dibawah estimasi. LSIP mencatatkan pendapatan di 2Q18 sebesar Rp895 miliar (-10,8% YoY; +3,1% QoQ), membawa pendapatan di 1H18 sebesar Rp1,8 triliun (-28,5% YoY), dibawah estimasi (PANS: 35,8%; Cons: 37,6%), didorong oleh: 1) penurunan volume penjualan CPO dan PK menjadi 171 kton (-19,9% YoY) dan 43 kton (-20,4% YoY), 2) penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK ke level Rp7.849/kg (-8% YoY) dan Rp6.673/kg (-14% YoY). Penurunan volume penjualan CPO di 1H18 dikarenakan timing pada realisasi persediaan CPO, sehingga kami memperkirakan volume penjualan CPO di 3Q18 akan mengalami peningkatan yang didorong oleh realisasi persediaan CPO di 1H18.

Laba bersih dibawah estimasi. LSIP mencatatkan laba bersih di 2Q18 sebesar Rp109 miliar (+8,5% YoY; -6,1% QoQ), membawa laba bersih di 1H18 sebesar Rp225 miliar (-47,5% YoY), dibawah estimasi (PANS: 25,6%; Cons: 29,6%), dimana marjin laba bersih di 1H18 turun ke level 12,8% (1H17: 17,3%), disebabkan oleh tekanan dari marjin laba kotor. Marjin laba kotor turun ke level 22,5% (1H17: 29,6%) dikarenakan meningkatnya production cost/kg perusahaan untuk produk sawit (CPO&PK) sebesar 7% YoY menjadi ~Rp5.162/kg (1Q18: ~Rp4.938/kg), seiring dengan kenaikan biaya dari fertilizer dan labor. 

Produksi FFB membaik di 2Q18. Produksi FFB inti perusahaan di 2Q18 mengalami peningkatan menjadi 329 kton (+15,7% YoY; +6,8% QoQ), didukung oleh cuaca yang lebih baik, sehingga produksi FFB inti di 1H18 tercatat sebesar 637 kton (+8,7% YoY), dengan FFB yield sebesar 7,3 ton/ha (1H17: 6,9 ton/ha). Kami masih optimis dengan pertumbuhan produksi FFB inti kedepannya, dengan pertumbuhan sebesar 8,0% dan 6,4% di 2018-19.

Produksi CPO meningkat di 2Q18. Produksi CPO di 2Q18 mengalami peningkatan menjadi 98 kton (+14,7% YoY; +10,3% QoQ), seiring dengan pemulihan produksi FFB inti dan FFB purchased dari pihak eksternal, sehingga produksi CPO di 1H18 tercatat sebesar 187 kton (+3,5% YoY), dengan OER berada di level 23,1% (1H17: 22,7%). Kami mengestimasikan produksi CPO untuk tumbuh sebesar 4,5% dan 5,0% di 2018-19.

Mengestimasikan laba turun akibat ekspektasi penurunan harga global CPO. Kami merevisi pendapatan kami di 2018: Rp4,2 triliun (-15,2%) dan 2019: Rp4,5 triliun (-11,0%) didorong oleh estimasi melemahnya harga jual rata-rata CPO kedepannya, dimana kami menurunkan asumsi harga global CPO rata-rata tahun 2018 ke MYR2.225/ton (Previous forecast: MYR2.600/ton), didorong oleh ekspektasi peningkatan produksi di 2H18 yang diikuti oleh lemahnya permintaan CPO di pasar global. Sehingga laba bersih diestimasikan turun di 2018: Rp560miliar (-36,2%), sebelum membaik di 2019: Rp657miliar (-27,4%).

Rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.310. Kami mengestimasikan peningkatan produksi FFB di 2H18 akibat faktor seasonality dan perbaikan volume penjualan CPO yang didorong oleh realisasi persediaan CPO di 1H18, sehingga kami masih merekomendasikan BUY untuk LSIP namun menurunkan target harga menjadi Rp1.310 (previous TP: Rp1.550) atau -0,5x std.dev PE 5 tahun terakhir, didorong oleh masih lemahnya tren harga CPO kedepannya. Saat ini LSIP diperdagangkan di PE 10,4x di 2019, 4% discount terhadap peers. Risiko terhadap rekomendasi kami: gangguan produksi CPO akibat cuaca buruk dan volatilitas harga global CPO.

Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Pengertian BREAKOUT dan Contohnya

Apa Arti Breakout? Breakout mengacu pada keadaan ketika harga suatu aset bergerak di atas area resistance , atau bergerak di bawah area support. Breakout menunjukkan potensi harga untuk memulai tren di arah breakout. Misalnya, penembusan ke atas dari pola grafik dapat mengindikasikan harga akan mulai tren lebih tinggi. Breakout yang terjadi pada volume tinggi (relatif terhadap volume normal) menunjukkan keyakinan yang lebih besar yang berarti harga lebih cenderung untuk tren ke arah itu. Breakout Dalam Saham Breakout adalah ketika harga bergerak di atas level resistance atau bergerak di bawah level support. Breakout bisa bersifat subjektif karena tidak semua pedagang akan mengenali atau menggunakan level support dan resistance yang sama. Breakout memberikan peluang perdagangan yang baik. Tembusan ke atas menandakan pedagang untuk kemungkinan mendapatkan posisi beli atau menutup posisi sell. Tembusan ke bawah memberi sinyal pada pedagang untuk kemungkinan mendapatkan posisi j...