google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BYAN | PT Bayan Resources Tbk. Tambah Kapasitas Produksi Langsung ke konten utama

Saham BYAN | PT Bayan Resources Tbk. Tambah Kapasitas Produksi


Emiten pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalokasikan dana dari kas internal sebesar US$255 juta untuk menambah kapasitas produksi batu bara di Tabang, Kalimantan Timur, menjadi 60 juta ton pada 2021.

Direktur & Corporate Secretary Bayan Resources Jenny Quantero menyampaikan, dalam 3 tahun ke depan sampai dengan 2021, perusahaan berencana meningkatkan kapasitas produksi batu bara di Tabang, Kaltim. Total dana yang dialokasikan sebesar US$255 juta.

“Sumber pendanaan itu berasal dari kas internal,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (12/10/2018).

Posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir Juni 2018 mencapai US$134,72 juta, turun dari semester I/2017 sebesar US$143,65 juta. Adapun, ekuitasnya naik menuju US$640,76 juta pada semester I/2018 dari akhir 2017 US$515,60 juta.

Di daerah Tabang, BYAN memiliki dua perusahaan, yakni PT Bara Tabang dan PT Fajar Sakti Prima. Ditargetkan pada 2021 kapasitas produksi batu bara meningkat menjadi 50 juta—60 juta ton, dari level saat ini 25 juta—35 juta ton.

Bayan sebetulnya mengandalkan 5 konsesi tambang dalam menghasilkan batu bara. Adapun, konsesi Tabang berkontribusi sekitar 80% dari total produksi BYAN.

Pada kuartal III/2018, perusahaan memproduksi batu bara sejumlah 8 juta ton. Volume itu menurun dari kuartal II/2018 sejumlah 8,4 juta ton, tetapi naik dari kuartal I/2018 sebanyak 6,4 juta ton. Dengan demikian, per September 2018 perseroan mengasilkan batu bara sejumlah 22,8 juta ton.

Jenny menyebutkan, kinerja pada kuartal III/2018 naik 23% year-on-year (yoy) dan melampaui target manajemen. Adapun, volume pengupasan lapisan penutup meningkat 48% yoy menjadi 37,4 juta bank cubic meter (BCM), rekor tertinggi yang pernah diraih perusahaan.

Ada tiga faktor yang mendorong produksi pada kuartal III/2018. Pertama, curah hujan yang lebih rendah menambah waktu operasional, kedua, mobilisasi peralatan tambang tambahan, ketiga, dimulainya kegiatan pengupasan oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).

BUMA yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID). Perusahaan mencatatkan volume pengupasan lapisan penutup sebesar 38,6 juta BCM pada Agustus 2018, yang menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah perseroan.

Dari sisi penjualan, pada periode Juli—September 2018 Bayan Resources memasarkan batu bara sejumlah 6,5 juta ton, naik 16% yoy, kendati turun dari kuartal II/2018 sebesar 7,6 juta ton. Dengan demikian, per September 2018 BYAN membukukan penjualan batu bara 20,8 juta ton.

Jenny menyampaikan, adanya penurunan penjualan pada kuartal III/2018 akibat ketinggian air yang lebih rendah saat musim kering sehingga berdampak negatif terhadap operasional tongkang sebagai pengangkut.

http://market.bisnis.com/read/20181015/192/849214/bayan-resources-byan-bidik-kapasitas-produksi-batu-bara-60-juta-ton

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...