google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham HMSP | 5 November 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham HMSP | 5 November 2018

Bisnis.com, JAKARTA—Margin perusahaan rokok berpotensi meningkat pada 2019 seiring dengan rencana pemerintah tidak menaikkan tarif cukai.

Pada Jumat (2/11/2018), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa cukai rokok tidak akan meningkat pada 2019.  Padahal, berdasarkan APBN 2019 pemerintah menargetkan pertumbuhan cukai 6,4% year on year (yoy) menjadi Rp165,5 triliun.

“Oleh karena itu, kami menilai pernyataan soal tidak naiknya tarif cukai pada 2019 mengejutkan pelaku pasar,” papar analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya, Sabtu (3/11/2018).

Menurutnya, dengan tidak adanya pertumbuhan cukai rokok, pasar meyakini margin perusahaan rokok akan lebih tinggi pada 2019.

Sentimen ini tentunya menguntungkan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) sebagai pemimpin pasar.

Pada 2018, peningkatan cukai paling tinggi yakni 12,6% yoy ialah untuk jenis Sigaret Putih Mesin (SPM), sedangkan tarif Sigaret Kretek Tangan (SKT) tumbuh paling rendah 5,8% yoy. Adapun, cukai Sigaret Kretek Mesin (SKM) naik 11,3%.

Christine menyampaikan, GGRM akan menjadi emiten yang paling diuntungkan dengan kebijakan ini, karena memiliki target pasar luas di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Segmen pasar tersebut biasanya sensitif terhadap kenaikan harga.

Dengan asumsi perusahaan menaikkan harga jual rata-rata (average selling price/ ASP) 5% yoy pada 2019, margin kotor akan meningkat 3% dan laba bersih tumbuh 30% yoy. Dia pun merekomendasikan beli terhadap GGRM dengan target harga Rp87.000 yang menggambarkan Price to Earning Ratio (PER) 19,4 kali.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe berpendapat, pernyataan pemerintah tentang tidak naiknya tarif cukai memberikan angin segar bagi industri rokok. Ada peluang volume penjualan rokok semakin meningkat.

“Pernyataan ini memberikan angin segar baru bagi emiten rokok,” tuturnya.

Menurutnya, kenaikan cukai yang terjadi setiap tahun tidak terlalu memengaruhi kinerja emiten rokok. Pasalnya, peningkatan tarif kemudian dibebankan kepada konsumen dalam bentuk peningkatan harga.

Namun demikian, pertumbuhan penjualan diperkirakan tidak akan terlalu tinggi. Dari sisi saham, dia menjagokan HMSP dengan target harga Rp5.000.

Pada penutupan perdagangan Jumat (2/11/2018), saham HMSP dan GGRM meningkat signifikan, sehingga turut membantu pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke atas level 5.900.

Saham GGRM menguat 4.775 poin atau 6,60% menjadi Rp77.075. Price to Earning Ratio (PER) mencapai 20,86 kali dengan kapitalisasi pasar Rp148,30 triliun.

Saham HMSP naik 150 poin atau Rp4,11% menjadi Rp3.800. PER mencapai level 34,23 kali dengan kapitalisasi pasar Rp442,01 triliun.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...