google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisis Saham AALI | 3 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Analisis Saham AALI | 3 Desember 2018

AALI: Sales came in above estimate

AALI mencatatkan pendapatan di Okt’18 sebesar Rp1,87 triliun (+8,3% YoY), sehingga membawa pendapatan di 10M18 sebesar Rp15,63 triliun (+9,9% YoY), diatas estimasi (PANS: 91,8%; Cons: 94,5%). Kinerja operasional perusahaan yang baik ini didukung oleh peningkatan volume penjualan CPO di Okt’18 sebesar 9,3% YoY menjadi 170 kton, membawa volume penjualan CPO di 10M18 sebesar 1,27 juta ton (+24,6% YoY). Dari sisi produksi, produksi FFB perusahaan di Okt’18 mengalami peningkatan menjadi 546 kton (+13,5% YoY), sehingga produksi FFB di 10M18 tercatat sebesar 4,83 juta ton (+10,1% YoY). Produksi CPO di Okt’18 juga meningkat menjadi 192 kton (+25,9% YoY), yang didorong oleh meningkatnya pembelian FFB dari pihak eksternal, sehingga produksi CPO di 10M18 tercatat sebesar 1,62 juta ton (+19,3% YoY). Kami memprediksi volume penjualan CPO masih akan meningkat di 4Q18 didorong oleh realisasi inventory perseroan yang tinggi di 9M18, namun produksi akan turun QoQ akibat lower crop cycle, serta maturity profile age dari perkebunan inti, dimana ~40% sudah berada diatas 20 tahun. Kami juga masih memperkirakan adanya margin pressure kedepannya dikarenakan harga jual rata-rata CPO yang masih belum menunjukan perbaikan, sehingga kami masih merekomendasikan HOLD saham AALI dengan TP ke Rp12.400, +12,7% upside, saat ini AALI diperdagangkan di PER 12,8x di 2019, 6,9% premium dibandingkan LSIP.

Pendapatan diatas estimasi. AALI mencatatkan pendapatan di Okt’18 sebesar Rp1,87 triliun (+8,3% YoY), sehingga membawa pendapatan di 10M18 sebesar Rp15,63 triliun (+9,9% YoY), diatas estimasi (PANS: 91,8%; Cons: 94,5%). Hal ini didorong oleh peningkatan volume penjualan CPO dan produk turunan CPO lainnya di Okt’18 sebesar 40,2% YoY menjadi 236 kton, membawa volume penjualan CPO dan produk turunan CPO lainnya di 10M18 sebesar 1,79 juta ton (+25,0% YoY). Meskipun demikian, harga jual rata-rata CPO di bulan Okt’18 masih belum membaik, di level Rp7.526/kg (-9,7% YoY; -1,4% MoM).

Volume penjualan CPO dan refined products membaik. Volume penjualan CPO di Okt’18 mengalami peningkatan sebesar 9,3% YoY menjadi 170 kton, membawa volume penjualan CPO di 10M18 sebesar 1,27 juta ton (+24,6% YoY), didorong oleh realisasi inventory CPO perseroan yang tinggi di 9M18. Sementara itu, volume penjualan refined products meningkat signifikan, dimana volume penjualan Olein dan RBDPO di Okt’18 tercatat sebesar 32 kton (+1522,5% YoY) dan 11 kton (+57,2% YoY), membawa volume penjualan Olein dan RBDPO di 10M18 sebesar 268 kton (+23,7% YoY) dan 145 kton (+29,0% YoY).

Produksi FFB dan CPO meningkat. Produksi FFB perusahaan di Okt’18 mengalami peningkatan menjadi 546 kton (+13,5% YoY), seiring dengan cuaca yang masih mendukung, sehingga produksi FFB di 10M18 tercatat sebesar 4,83 juta ton (+10,1% YoY). Produksi CPO di Okt’18 juga meningkat menjadi 192 kton (+25,9% YoY), yang didorong oleh meningkatnya pembelian FFB dari pihak eksternal, sehingga produksi CPO di 10M18 tercatat sebesar 1,62 juta ton (+19,3% YoY).

Produksi refined products juga meningkat. Produksi olein dan kernel di Okt’18 juga mengalami peningkatan menjadi 32 kton (+2533,3% YoY) dan 41 kton (+23,4% YoY), sehingga produksi olein dan kernel di 10M18 tercatat sebesar 271 kton (+21,6% YoY) dan 354 kton (+19,9% YoY). Peningkatan produksi olein didukung oleh rendahnya harga jual rata-rata CPO sebagai raw material dari refined products.

Marjin diperkirakan masih tertekan. Meskipun pendapatan tercatat diatas estimasi, kami masih memperkirakan penurunan laba bersih di 2018 akibat tekanan marjin, disebabkan oleh 1) penurunan harga jual rata-rata CPO, seiring dengan penurunan harga global CPO yang sempat menyentuh level terendah pada bulan Nov’18 di ~MYR 1.759/ton, kami mengestimasikan harga rata-rata CPO berada di level MYR 2.350/ton di 2019, 2) meningkatkannya pembelian FFB dari pihak eksternal dengan marjin yang lebih rendah, perlu dicatat, marjin laba kotor dan bersih perseroan di 9M18 masih tertekan di level 19,2% dan 8,2% (9M17: 23,2% dan 11,0%).

Kami masih merekomendasikan HOLD dengan target harga Rp12.400. Kami memprediksi volume penjualan CPO masih akan meningkat di 4Q18 didorong oleh realisasi inventory perseroan yang tinggi di 9M18, namun produksi akan turun QoQ akibat lower crop cycle, serta maturity profile age dari perkebunan inti, dimana ~40% sudah berada diatas 20 tahun. Kami juga masih memperkirakan adanya margin pressure kedepannya dikarenakan harga jual rata-rata CPO yang masih belum membaik, sehingga kami masih merekomendasikan HOLD saham AALI dengan TP ke Rp12.400, +12,7% upside, saat ini AALI diperdagangkan pada PER 12,8x di 2019, 6,9% premium dibandingkan LSIP.


Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Pengertian BREAKOUT dan Contohnya

Apa Arti Breakout? Breakout mengacu pada keadaan ketika harga suatu aset bergerak di atas area resistance , atau bergerak di bawah area support. Breakout menunjukkan potensi harga untuk memulai tren di arah breakout. Misalnya, penembusan ke atas dari pola grafik dapat mengindikasikan harga akan mulai tren lebih tinggi. Breakout yang terjadi pada volume tinggi (relatif terhadap volume normal) menunjukkan keyakinan yang lebih besar yang berarti harga lebih cenderung untuk tren ke arah itu. Breakout Dalam Saham Breakout adalah ketika harga bergerak di atas level resistance atau bergerak di bawah level support. Breakout bisa bersifat subjektif karena tidak semua pedagang akan mengenali atau menggunakan level support dan resistance yang sama. Breakout memberikan peluang perdagangan yang baik. Tembusan ke atas menandakan pedagang untuk kemungkinan mendapatkan posisi beli atau menutup posisi sell. Tembusan ke bawah memberi sinyal pada pedagang untuk kemungkinan mendapatkan posisi j...