google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BBNI | 17 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BBNI | 17 Januari 2019

Tahun ini, likuiditas menjadi tantangan besar bagi industri perbankan. Meski begitu, analis memproyeksikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mampu berkinerja positif karena tersokong proyek pemerintah.

Frida Nababan, Analis Panin Sekuritas mengatakan di tahun ini perbankan akan mulai mentransmisikan kenaikan suku buga acuan Bank Indonesia ke total suku bunga kredit. Akibatnya, suku bunga kredit perbankan akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. Dengan bunga tinggi, penyaluran kredit untuk konsumsi dan investasi diproyeksikan akan menurun.

Apalagi dari sisi investasi, likuiditas global juga berpotensi berkurang sehingga investasi asing alias foreign direct investment (FDI) masih lesu.

Namun, Frida justru menjagokan BBNI di sektor perbankan karena kinerja bank ini bisa terselamatkan dari penyaluran kredit ke proyek infrastruktur pemerintah. "BBNI adalah fisrt player untuk proyek pemerintah," kata Frida kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1).

Setali tiga uang, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun mengatakan pertumbuhan kredit BBNI akan disokong dari hubungan baik BBNI dengan pemerintah dan keahliannya membiayai proyek infrastruktur.

Sebagai catatan, BBNI mengisyaraktkan bahwa pendorong utama dalam infrastruktur akan beralih dari jalan tol atau konstruksi ke pembangkit listrik. Selain itu, Lee juga melihat ada potensi besar dalam pinjaman konsumen. BBNI juga memiliki kekuatan di non performing loan (NPL) yang cukup rendah.

"Oleh karena itu dengan NPL yang rendah, bila sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan biaya paling cocok ke BBNI karena NPL kecil," kata Frida.

Rahmi Marina Analis PT Maybank Kim Eng Securities berharap di tahun ini BBNI tetap menjaga kualiats pinjaman. "Pemeriksanaan terakhir kami dengan BBNI menunjukkan tidak ada tanda-tanda pembentukan NPL yang cepat," kata Rahmi, dalam riset 18 Desember 2018. Di tahun ini, Rahmi memproyeksikan NPL tetap berada di 2,1% karena didukung oleh buku pinjaman perusahaan yang sehat.

Lee mencatat hingga November 2018 pinjaman dan deposito BBNI tumbuh 15,5% dan 15,0% secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut menjaga loan to deposit ratio (LDR) di bawah 90% dan rasio CASA meningkat jadi 63,8%. Untuk sepanjang tahun lalu, Lee memproyeksikan pinjaman bisa tumbuh 14,3% dan berlanjut di tahun ini didorong segmen infrastruktur dan konsumen.

Di tahun lalu BBNI tidak terlalu aktif dalam menyesuaikan tingkat suku bunga. Lee memproyeksikan net interest margin (NIM) tahunan kemungkinan akan menurun sekitar 10 bps hingga 20bps. Namun di kuartal IV 2018, NIM akan membaik dengan naik 10 bps dibanding kuartal sebelumnya.

Lee memproyeksikan pertumbuhan laba bersih BBNI di 2017 naik 20,1% didorong oleh normalisasi kualitas aset. Dengan demikian, laba bersih di 2018 cenderung masih akan bertumbuh sekitar 15,3%. Di sisi lain net interest income (NII) tumbuh hanya 6,5% di 2017, dan NII di 2018 Lee proyeksikan bisa tumbuh 12,3%.

Sementara, Rahmi memproyeksikan NIM BBNI di tahun ini akan lebih tinggi dengan perkiraan biaya yang lebih rendah. Rahmi memproyeksikan NIM bisa berada di 5,5% atau naik 10 bps yoy. Rahmi memproyeksikan laba bersih BBNI bisa naik 8,9% di tahun ini. Rahmi merekomendasikan buy di target harga Rp 10.400 per saham.

Senada, Lee juga merekomendasikan buy di target harga Rp 12.100 per saham.

Frida menghitung saat ini valuasi saham BBNI termasuk murah dengan PBV di 1,56 kali berbanding dengan rata-rata PBV lima bank berada di 2,23 kali. "Worth to buy dengan target harga Rp 10.000 per saham," kata Frida.


KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...