google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ERAA dan KLBF Langsung ke konten utama

Analisa Saham ERAA dan KLBF

ERAA (under review): Earnings inline accompanied by higher debt level

ERAA mencatatkan pendapatan di 4Q18 sebesar Rp9,4 triliun (+14,2% QoQ; +24,2% YoY) dan membawa pendapatan di 12M18 menjadi Rp34,7 triliun (+43,4% YoY), inline dengan estimasi (Cons: 101,8%). Kenaikan pendapatan di 12M18 juga berdampak terhadap kenaikan marjin keuntungan dimana marjin laba kotor, laba operasi, dan laba bersih masing-masing tercatat sebesar 9,1% (12M17: 8,9%), 3,8% (12M17: 2,2%), dan 2,4% (12M17: 2,4%). Selain itu, laba bersih ERAA di 12M18 tercatat sebesar Rp850 miliar (+150,5% YoY), inline dengan estimasi (Cons: 104,1%). Meskipun mencatatkan pertumbuhan yang positif, perlu dicatat bahwa biaya keuangan di 12M18 meningkat sebesar 144,5% YoY menjadi Rp349 miliar (12M17: Rp143 miliar) dipicu oleh kenaikan tingkat utang dimana net gearing di 12M18 tercatat sebesar 0,83x (12M17: 0,37x). Berdasarkan kinerja di tahun 2018, kami masih positif untuk ERAA seiring dengan potensi meningkatnya penjualan telepon selular dan tablet, serta untuk rekomendasi kami masih under review.

KLBF (HOLD, Target Harga Rp1.600): Margin pressure remains due to unbranded generics segment

KLBF mencatatkan pendapatan di 4Q18 sebesar Rp5,4 triliun (+1,9% QoQ; +6,0% YoY) dan membawa pendapatan di 12M18 menjadi Rp21,1 triliun (+4,4% YoY), inline dengan estimasi (PANS: 98,7% ; Cons: 99,8%). Meski demikian, laba kotor hanya bertumbuh terbatas 0,4% YoY menjadi Rp9,8 triliun (12M17: Rp9,8 triliun) dan diiringi oleh menurunnya marjin laba kotor menjadi 46,7% (12M17: 48,6%). Penurunan marjin laba kotor ini dipicu oleh meningkatnya kontribusi obat unbranded generics menjadi 19% di 12M18 (12M17: 18%) yang didukung oleh meningkatnya coverage program JKN yang telah mencapai 82,4% sampai dengan 1 Februari 2019. Di sisi lain, efisiensi operasional meningkat didukung oleh penruunan beban penjualan dan mendorong marjin laba operasi di 12M18 menjadi 16,9% (12M17: 15,9%). Dengan demikian marjin laba bersih hanya turun tipis di 12M18 menjadi 11,7% (12M17: 11,9%) dan laba bersih tercatat bertumbuh 2,2% YoY menjadi Rp2,5 triliun (12M17: Rp2,4 triliun). Seiring dengan terus meningkatnya coverage JKN kami memperkirakan marjin laba kotor masih akan tertekan kedepannya. Oleh karena itu, kami mempertahankan rekomendasi HOLD untuk KLBF dengan target harga di Rp1.600.

Best Regards,
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...