google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham ADHI | Kontrak Baru Mengangkat Prospek Saham Adhi Karya (ADHI) Langsung ke konten utama

Saham ADHI | Kontrak Baru Mengangkat Prospek Saham Adhi Karya (ADHI)


Analis meyakini PT Adhi Karya Tbk tidak bakal kesulitan merealisasikan target perolehan kontrak baru di tahun ini. Meski begitu, perusahaan konstruksi ini masih dibayangi oleh defisit arus kas operasional.

Sebagai gambaran, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 3 triliun per Maret silam. Jumlah tersebut setara 8,57% dari target kontrak baru yang dicanangkan manajemen ADHI, yaitu sebesar Rp 35 triliun untuk sepanjang tahun 2019.

Dari jumlah kontrak baru tersebut, kontribusi terbesar berasal dari proyek RDMP Office & Lab Pertamina. Nilainya sebesar Rp 608 miliar. Sedangkan dari tipe pekerjaan, kontribusi perolehan kontrak baru dari proyek gedung mencapai 64,3%.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, sebenarnya nilai kontrak baru yang diperoleh ADHI masih jauh dari target. Namun, hal ini masih dianggap baik, mengingat biasanya emiten konstruksi mendapat kontrak baru dalam jumlah besar jelang akhir tahun.

Ia menilai, ADHI belum akan menemui kesulitan berarti dalam memenuhi target kontrak baru di tahun ini. Sejumlah proyek besar pun sedang dalam incaran perusahaan BUMN ini.

Salah satunya adalah proyek jalan tol Solo–Yogyakarta-Kulonprogo sepanjang 160 kilometer, dengan nilai investasi sekitar Rp 21 triliun. Selain itu, emiten BUMN karya ini berencana mengerjakan proyek jalur KRL melayang di Jakarta, yang estimasi investasinya sebesar Rp 15 triliun.

Pembayaran LRT

Analis Kresna Sekuritas Andreas Kristo meyakini bahwa ADHI bakal bisa mencapai target kontrak baru tahun ini. Meski begitu, ada kemungkinan sepanjang semester I-2019, perolehan kontrak baru perusahaan ini melambat akibat penantian hasil pemilu presiden dan lebaran. "Keluarnya hasil pemilu akan berdampak positif bagi ADHI karena sudah adanya kepastian," ujar dia, Senin (29/4).

Terlepas dari itu, Suria menyebut ADHI juga mesti fokus pada perbaikan arus kas operasional. Sebab, arus kas operasional yang terjaga akan menunjang penyelesaian proyek-proyek yang digarap oleh perusahaan.

Analis Indo Premier Sekuritas Joey Faustian yakin, akan ADHI bisa meningkatkan arus kas operasional. Apalagi, perusahaan pelat merah ini akan memperoleh pembayaran proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek.

Secara kumulatif, ADHI menargetkan pembayaran proyek LRT Jabodebek bisa mencapai Rp 6 triliun sepanjang tahun ini. Pekerjaan konstruksi proyek ini sendiri telah mencapai 59% hingga Maret kemarin.

"Dengan adanya pembayaran proyek LRT Jabodebek, kami mengharapkan peningkatan arus kas operasional ADHI sebesar Rp 1,8 triliun di tahun 2019," ungkap Joey dalam riset 1 April.

Sebagai catatan, tahun lalu arus kas operasional ADHI mencapai Rp 71 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari posisi tahun sebelumnya, di mana arus kas operasional emiten ini justru defisit sebesar Rp 3,2 triliun.

Andreas pun masih optimistis ADHI bisa mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun ini. Ia pun memperkirakan, pendapatan perusahaan ini dapat mencapai Rp 20,94 triliun di akhir tahun nanti. Di waktu yang sama, laba bersih emiten tersebut ditaksir bisa mencapai Rp 1,14 triliun.

Karena itu, Andreas merekomendasikan beli saham ADHI dengan target harga Rp 2.360 per saham. Setali tiga uang, Suria juga menyarankan beli dengan target harga Rp 2.030 per saham.

Sedangkan Joey memasang rekomendasi hold untuk ADHI. Target harga Joey di Rp 1.750 per saham.

Sumber: kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...