google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo MAPI | Kinerja Sehat Berkat Segmen Olahraga, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham MAPI Langsung ke konten utama

MAPI | Kinerja Sehat Berkat Segmen Olahraga, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham MAPI


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) telah merilis laporan keuangan semester satu tahun ini. MAPI berhasil membukukan kenaikan pendapatan 15,27% jadi Rp 9,1 triliun.

Kenaikan pendapatan tersebut berdampak pada bottom line perusahaan ini. Laba operasi dan laba bersih MAPI masing-masing meningkat 38,37% dan 180,48%.

Analis Maybank Kim Eng Janni Asman dalam riset yang ditulis 1 Agustus 2019 menilai, realisasi kinerja MAPI di atas harapan. Pendapatan di segmen brand speciality meningkat 10% dan segmen food and beverages naik 21%.

Merek yang menjadi pendongkrak kinerja adalah Starbucks dan Sport Station. Janni menyebut, tren olahraga saat ini menyebabkan brand olahraga saat ini banyak diburu konsumen.

Ini nampak dari penjualan anak usaha MAPI, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Penjualan banyak dikontribusi dari barang tidak didiskon. "Ini mencerminkan ada peningkatan permintaan untuk pakaian olahraga di kalangan menengah ke atas," tulis Janni.

Apalagi sepanjang tahun ini, MAPI gencar ekspansi dengan memperluas area penjualan. Strategi ini berkontribusi 11% pada kenaikan penjualan. Rerata pertumbuhan penjualan per gerai alias same store sales growth (SSSG) mencapai 3%.

Analis Deutsche Bank Hadi Soegiarto dalam risetnya menambahkan, brand olahraga mengangkat keseluruhan EBIT dari MAPI. Ini membuat MAPI menjadi brand dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Selain itu, MAPI berhasil meningkatkan manajemen persediaan, sehingga margin laba kotor perusahaan ini ikut terkerek.

Jika brand olahraga cukup mentereng, Janni menilai, merek F&B milik MAPI, yakni Starbucks, mengalami tantangan besar. Starbucks kini harus bersaing dengan startup gerai kopi, seperti Kopi Kenangan dan Fore Coffe.

Dua gerai kopi ini berencana membangun 250 outlet gabungan. Produk-produk kafe baru ini dinilai menawarkan harga murah yang dapat menutup margin food and beverages MAPI ke depannya.

Beban biaya

Meski begitu, Analis RHB Sekuritas Michael Wilson melihat Starbucks memiliki keunggulan, karena bukan sekadar menjual minuman, tapi juga gaya hidup. Starbucks juga mengeluarkan produk dengan harga lebih murah, Rp 29.000. Harga ini hampir menyamai produk coffee shop lainnya yang sedang marak.

Di bidang department store, kinerja MAPI juga terus melambat sejak 2016. Menurut Michael, perlambatan tidak hanya terjadi di Indonesia. Dia mengatakan, ini karena dampak dari adanya e-commerce.

Michael menyebut, bisnis departement store dapat merugi karena menanggung biaya besar untuk berbagai macam kebutuhan, seperti sewa tempat dan gaji karyawan. MAPI juga semakin tertekan dengan adanya perusahaan ritel lain yang sedang populer, sepeti H&M dan Uniqlo.

Untungnya, saat ini MAPI sudah menggunakan strategi yang cukup baik dalam hal pengadaan barang. Strategi tersebut membuat MAPI lebih sering mengganti barang. Alhasil, ini membuat margin MAPI lebih meningkat.

Karena itu, Michael tetap merekomendasikan buy saham MAPI dengan target harga Rp 1.300. Hadi juga merekomendasikan buy untuk saham MAPI dengan target harga Rp 1.180 per saham.

Sementara Janni masih menyarankan hold saham MAPI dengan target harga Rp 1.000 per saham. Sebab, peningkatan kinerja MAPI di semester satu sudah priced in pada harga saham saat ini.

Janni menilai, peningkatan persaingan di Indonesia pada kategori kafe menimbulkan risiko pertumbuhan jangka panjang. Hingga akhir tahun dia memperkirakan, pendapatan emiten ini bisa mencapai Rp 21,86 triliun. Selasa (6/8), harga saham MAPI ditutup naik 0,53% ke Rp 950.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...