google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BBNI | BNI Kembangkan Ekosistem Digital Langsung ke konten utama

Saham BBNI | BNI Kembangkan Ekosistem Digital

Perbankan semakin gencar membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga melalui skema open banking atau open application programming interface (API).

Salah satunya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengatakan, perseroan telah mengimplementasikan API sejak 2018 lalu dan dari sisi transaksi pun semakin berkembang hingga saat ini.

"Sampai dengan saat ini perkembangannya terus meningkat dengan baik, baik dari sisi jumlah transaksi maupun dari sisi nominal transaksi," katanya kepada Bisnis, Minggu (20/10/2019).

Dadang menyampaikan, dalam penerapannya, sudah terdapat banyak fitur dan layanan yang sudah terimplementasi seperti API portal, service transaksional dan service nontransaksional.

"Secara keselurahan terdapat lebih dari 120 layanan yang sudah terimplementasi," jelasnya.

Dadang mengutarakan, perseroan akan terus mengembangkan sistem API tersebut. Saat ini perseroan telah mulai menerapkan open banking, meski masih terbatas.

Salah satunya, telah diterapkan pada fitur direct debit LinkAja, di mana pada proses tersebut nasabah dapat langsung mengakses rekeningnya pada bank melalui channel/UI LinkAja untuk melakukan top-up uang elektronik pada Link Aja.

Ke depan, arah pengembangan yang akan dilakukan adalah model open banking di mana layanan perbankan nantinya akan dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang akan menyediakan user interface-nya sesuai dengan kenyamanan nasabah.

Di samping itu, Dadang menyoroti pentingnya keamanan dalam penerapan open banking ini. Menurutnya, peningkatan cyber security sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dalam bertransaksi bagi nasabah.

"Sehingga kedepan pun diharapkan akan tercipta sinergi kolaborasi bisnis antar ekosistem," jelasnya.

Sebelumnya, Dadang menyampaikan, tekfin merupakan perusahaan yang memiliki adaptasi teknologi yang tinggi dan solusi yang dibutuhkan oleh masyarakat, sedangkan bank merupakan lembaga yang memiliki nasabah yang besar dan patuh terhadap regulasi, sehingga kolaborasi di antara keduanya dapat menunjang bisnis satu sama lain dengan lebih baik.

Saat ini di Indonesia aturan mengenai API perbankan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 38/POJK.03/2016 tentang Mitigasi Risiko Teknologi Informasi (MRTI).

Selain itu, regulator juga melengkapi dengan POJK Nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital Banking oleh Bank Umum.

Sumber: https://finansial.bisnis.com/read/20191021/90/1161504/bni-kembangkan-ekosistem-digital

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...