google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Revisi Target Kontrak 2020 Langsung ke konten utama

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Revisi Target Kontrak 2020

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. melansir tiga skema dampak penyebaran pandemi COVID-19 terhadap perolehan kontrak baru 2020. Sejauh ini perseroan belum merevisi target perolehan kontrak sepanjang 2020.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu menjelaskan bahwa saat ini dampak dari penyebaran pandemi COVID-19 belum dapat dipastikan. Oleh karena itu, perseroan tengah intensif melakukan analisis dampak melalui tiga alternatif kondisi yakni dampak ringan, moderat, dan berat berdasarkan kemungkinan situasi yang akan terjadi.

“Perseroan meyakini dalam kondisi ringan masih mampu mendapatkan kontrak baru di kisaran 55 persen—60 persen, kondisi moderat 45 persen—50 persen, dan di kondisi terberat 20 persen hingga 25 persen dari target awal tahun,” jelasnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Ade mengatakan saat ini belum melakukan revisi terhadap target kontrak baru dan kinerja keuangan 2020. Menurutnya, hal itu baru akan dilakukan setelah asumsi yang menjadi dasar pertimbangan sudah stabil.

Dia mengungkapkan perseroan telah memiliki strategi untuk menjaga kinerja pada 2020. Menurutnya, perseroan akan fokus kepada produksi proyek carry over yang memiliki perputaran arus kas cepat atau short term payment. 

“Sambil menjaga likuiditas perusahaan, sambil terus mengamati perkembangan kondisi lebih lanjut diharapkan dampak COVID-19 ini segera berlalu sehingga keadaan lebih baik,” jelasnya.

Dalam panduan kontrak baru 2020, emiten berkode saham WIKA itu membidik total nilai kontrak baru Rp65,50 triliun atau naik 59,7 persen secara year on year (yoy). Berdasarkan pemilik proyek, perseroan mengincar kontrak baru terbesar dari badan usaha milik negara (BUMN) dengan kontribusi 37,35 persen.

Proyek dari sektor swasta ditargetkan berkontribusi sebesar 24,92 persen pada 2020. Selanjutnya, pekerjaan proyek dari pemerintah diharapkan mampu berkontribusi 17,82 persen. Adapun, perseroan menargetkan realisasi laba bersih Rp2,92 triliun pada 2020 atau tumbuh 11,41 persen secara yoy. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengungkapkan perolehan kontrak baru Rp2,48 triliun pada kuartal I/2020. Jumlah itu menurutnya berada di bawah target Rp5,7 triliun untuk periode tersebut.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...