google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BBRI | BRI Kerja Sama Jaminan Kredit UMKM Langsung ke konten utama

Saham BBRI | BRI Kerja Sama Jaminan Kredit UMKM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI telah merilis PMK no 71/2020 mengenai tata cara penjaminan untuk UMKM dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menindaklanjuti beleid tersebut, Bank BRI melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Askrindo dan Jamkrindo sebagai lembaga penjamin yang ditunjuk oleh Kemenkeu RI untuk menjamin kredit modal kerja yang diberikan kepada pelaku UMKM terdampak covid-19 pada Selasa (6/7) di Jakarta.

"Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari mandat pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi dengan menggerakkan kembali UMKM yang terkena dampak pandemik sehingga debitur UMKM bisa bertahan atau kembali beraktifitas. Selain itu, melalui mekanisme penjaminan ini Perseroan juga semakin optimis untuk dapat menyalurkan pembiayaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan," ungkap Sunarso, Direktur Utama Bank BRI yang menghadiri acara penandatanganan tersebut.

Dalam melaksanakan penjaminan tersebut, terdapat beberapa kriteria bagi UMKM selaku terjamin, antara lain pelaku UMKM baik perseorangan, koperasi maupun badan usaha dengan plafond maksimal Rp 10 milyar dengan tenor pinjaman maksimal 3 tahun. Selain itu, debitur mempunyai kolektibilitas Performing Loan per 29 Feb 2020 dan tidak termasuk dalam Daftar Hitam Nasional (DHN).

Sunarso menambahkan dalam perjanjian penjaminan ini Askrindo atau Jamkrindo akan menjamin pinjaman program PEN yang direalisasikan dan Pemerintah menanggung Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang dibayarkan kepada kedua lembaga penjamin dimaksud.

"Bank BRI sebagai penyalur kredit akan selalu tetap menerapkan azas prudential banking serta berpedoman pada syarat dan ketentuan atas penjaminan tersebut," tambah Sunarso.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta para pihak untuk melakukan percepatan implementasi kebijakan Pemerintah untuk menangani dampak virus Corona terhadap perekonomian, salah satunya yaitu program penjaminan modal kerja kepada UMKM terdampak.

Terkait hal itu, BRI sebagai Bank pelaksana yang memiliki portofolio UMKM terbesar di Indonesia sangat mendukung program penjaminan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan langkah Perseroan yang telah memapping penyaluran kredit kepada sektor - sektor usaha yang terdampak agar para pelaku UMKM tersebut dapat bangkit membangun usahanya kembali.

Seperti halnya Sofia Rahayu, salah satu pelaku UMKM penerima tambahan kredit modal kerja program PEN yang disalurkan BRI menceritakan usaha produksi dan perdagangan souvenirnya mengalami penurunan omzet lebih dari 50% selama masa pandemi. Penurunan tersebut disebabkan adanya keterlambatan pembayaran piutang pelanggannya yang juga mengalami penurunan dan bahkan ada yang menutup usahanya.

Di tengah tekanan kondisi saat ini, Sofia melihat peluang usaha dengan merubah strategi bisnis dengan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dan tas untuk sembako Bansos. Uniknya, APD yang diproduksinya tidak hanya memiliki standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, namun juga cukup fashionable.

"Adanya penambahan modal kerja dari program PEN ini, Saya berharap dapat menumbuhkan usaha yang sangat berpotensi berkembang untuk saat ini," ujar Sofia yang memiliki usaha perdagangan dan produksi souvenir di Mampang Prapatan, Jakarta.

BRI terus berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan usaha para pelaku UMKM dengan tetap menyalurkan dan memberikan relaksasi kredit khususnya di segmen UMKM. Salah satu upaya untuk membantu debitur terdampak untuk tetap bertahan adalah melalui program restrukturisasi.

Sampai dengan pertengahan Juni 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi dengan nilai mencapai Rp164,9 triliun yang mayoritas ada di segmen UMKM. Selain itu, hingga akhir Juni 2020 tercatat BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 56 triliun kepada lebih dari 2 juta pelaku UMKM.

"Bank BRI yang memiliki komitmen untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia akan melakukan berbagai strategi dan inovasi dalam rangka mendukung pemerintah menyelamatkan UMKM," tutup Sunarso.

Dalam kesempatan yang sama anak usaha BRI, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) juga menjalin kerjasama dengan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Sigit Murtiyoso selaku Direktur Bisnis BRI Agro dan Amin Mas'udi selaku Direktur Jamkrindo serta Anton Fadjar A. Siregar selaku Direktur Askrindo.  

"Kami sangat menyambut baik kebijakan Pemerintah yang diambil untuk Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Kerjasama ini bertujuan untuk membantu Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang kegiatan usahanya terdampak oleh pandemi COVID-19" ujar Sigit Murtiyoso, Direktur Bisnis BRI Agro.

Kerjasama yang dilaksanakan kali ini adalah tentang Penjaminan Pinjaman Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dimana Pemerintah melalui Jamkrindo dan Askrindo memberikan Penjaminan kepada BRI Agro selaku bank atas risiko pengembalian Pinjaman Program PEN yang diberikan kepada Terjamin (debitur UMKM).

Kriteria calon debitur terjamin diantaranya mempunyai usaha yang terdampak Covid-19 sesuai ketentuan dan calon terjamin merupakan pelaku usaha kategori usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah serta persyaratan lain sesuai dengan ketentuan.

"Kami menjadi satu dari 12 bank yang bekerja sama sebagai penyalur Pinjaman Program PEN oleh Pemerintah, dan Pemerintah memberikan jaminan melalui Jamkrindo dan Askrindo apabila Usaha UMKM tidak mampu menyelesaikan kewajiban pada saat jatuh tempo atau masuk dalam kategori kolektabilitas 4 (diragukan) sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)" jelas Sigit.

"Pemberian jaminan ini diharapkan dapat memberikan stimulus kepada kami dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Karena pada kondisi seperti sekarang ini, semua sektor ekonomi terdampak akan pandemi ini. Terutama untuk UMKM yang kami biayai menggunakan skema Pinjaman Program PEN, hal ini akan menjadi harapan baru bagi pelaku usaha dan kami dari sisi perbankan" tambah Sigit.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis penyaluran kredit modal kerja Pinjaman Program PEN oleh BRI Agro yang diberikan kepada Gading Toys yang merupakan salah satu debitur Kredit Ritel BRI Agro.

"Kami memberikan pinjaman sebesar Rp.400 juta kepada Gading Toys yang memiliki usaha perdagangan mainan, pinjaman kepada sektor industri kreatif" sahut Sigit.

BRI Agro melakukan penyaluran Kredit Ritel meningkat sebesar 8,41% yoy dari sebesar Rp 4,28 triliun pada Mei 2019 menjadi Rp 4,64 triliun pada Mei 2020. Sedangkan untuk data restrukturisasi pada akhir bulan Juni 2020, realisasi restukturisasi adalah sebesar Rp 3,17 triliun khusus debitur terdampak Covid-19.

"Kabar baik ini mudah-mudahan dapat segera memberikan manfaat kepada para pelaku usaha UMKM. Kami sebagai Perusahaan Anak BRI turut serta mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah. Selain itu semoga pandemi ini segera berakhir dan BRI Agro dapat berpartisipasi secara aktif dan berperan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional" tutup Sigit.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...