google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 5 Cara, Strategi dan Kutipan Investasi Saham ala Warren Buffett Langsung ke konten utama

5 Cara, Strategi dan Kutipan Investasi Saham ala Warren Buffett


Warren Buffett merupakan seorang investor yang sangat handal dan mampu menjadi salah satu orang terkaya di muka bumi karena kemampuannya berinvestasi di banyak perusahaan. Oleh karena itu, investasi saham ala warren buffett kerap dijadikan panduan bagi para investor.

Secara garis besar, Warren Buffett biasanya akan berinvestasi pada perusahaan yang tidak terlalu diperhitungkan orang lain.

Ia termasuk investor yang sangat teliti dan memiliki pertimbangan sangat baik dalam menentukan jenis investasi yang akan dilakukannya.

Hal lain yang bisa kamu pelajari dari sosok Warren Buffett adalah saat berinvestasi di sebuah perusahaan, maka jadilah seorang pemilik.

Kamu perlu berhemat dan menginvestasikan uang sedikit demi sedikit dalam jangka panjang di sebuah perusahaan.

Jangan pernah berpikir bisa menjadi orang kaya dalam waktu singkat dengan berinvestasi di pasar modal.

Butuh kesabaran dan dedikasi untuk konsisten berinvestasi agar kamu bisa mendapatkan hasil yang optimal.


Daftar Isi

  • 1. Apa yang Dilakukan Warren Buffett?
  • 2. 5 Cara Investasi Saham ala Warren Buffett
    • 1. Buatlah Daftar Kriteria Saat Akan Membeli Saham
    • 2. Berinvestasilah Pada Perusahaan atau Industri yang kamu Kenal
    • 3. Jangan Berinvestasi Saat Tidak Yakin
    • 4. Ikuti Perusahaan yang Kamu Investasikan
    • 5. Jual Saham di Saat yang Tepat
  • 3. Strategi Investasi Saham ala Warren Buffett
    • 1. Temukan guru yang hebat.
    • 2. Jadikan investasi sebagai sesuatu yang dinikmati.
    • 3. Jadikan fokus dan kesabaran sebagai kunci.
    • 4. Pastikan emosi tetap stabil.
    • 5. Manfaatkan setiap kesempatan, termasuk yang datang mendadak.
  • 4. Kutipan Investasi Saham ala Warren Buffet
      • Price is what you pay. Value is what you get
      • You don’t need to be a rocket scientist. Investing is not a game where the guy with the 160 IQ beats the guy with 130 IQ
      • Risk comes from not knowing what you are doing.

1. Apa yang Dilakukan Warren Buffett?

Warren Buffett bukanlah tipe investor yang membeli dan selanjutnya menahan saham yang sudah ia dapatkan.

Saat menerapkan prinsip ini, maka apapun kabar yang didapatkan akan tetap membuat kamu memegang saham yang dimiliki.

Warren Buffett adalah tipe investor yang membeli dengan alasan tertentu, jadi saat tidak ada alasan untuk menahan saham, maka ia akan menjual kepemilikannya.

Buffett akan mencari saham yang bagus, memiliki keunggulan kompetitif, dan memiliki manajemen yang baik.

Buffett tidak membeli saham dan menahan saham dalam waktu yang lama. Hal ini dibuktikan dari 20 perusahaan pertama yang ia beli, satu-satunya saham yang masih dimilikinya sampai saat ini adalah Berkshire Hathaway.

Itu artinya 19 saham perusahaan yang ia miliki telah dijual dan Warren Buffett tidak lagi memiliki saham di perusahaan tersebut.


2. 5 Cara Investasi Saham ala Warren Buffett

1. Buatlah Daftar Kriteria Saat Akan Membeli Saham

Inilah cara berinvestasi dari Warren Buffett yang pertama, buatlah daftar kriteria saat kamu hendak membeli saham.

Misalnya saja, kamu berusaha membeli saham pada industri tertentu yang memiliki rasio yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Hal yang perlu diingat di sini adalah jangan pernah menjadikan harga saham sebagai kriteria tunggal saat akan membeli saham.

Ada banyak sekali kriteria yang bisa kamu masukkan untuk mendapatkan saham terbaik sesuai dengan keinginan.


2. Berinvestasilah Pada Perusahaan atau Industri yang kamu Kenal

Saat kamu berinvestasi pada industri atau perusahaan yang dikenal, maka hal ini akan memudahkan kamu untuk memahami dan mengikuti tren yang sedang terjadi dalam industri tersebut.

Jangan pernah berinvestasi dengan menggunakan tips saham yang dilakukan orang lain, karena semua orang memiliki pengetahuan yang berbeda dalam berinvestasi.

Saat kamu tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang tidak dikenal, maka pelajari dengan baik tentang perusahaan tersebut dan teliti berbagai hal dengan baik.


3. Jangan Berinvestasi Saat Tidak Yakin

Apabila kamu tidak yakin di kala ingin berinvestasi, jangan lakukan.

Ini adalah cara berinvestasi dari Warren Buffett yang bisa kamu terapkan jika ingin menjadi investor yang andal.

Jika tidak ada perusahaan yang sesuai dengan keinginan atau kriteria yang sesuai, maka jangan terburu-buru untuk berinvestasi.

Simpanlah uang yang kamu miliki dan jangan buru-buru mengambil keputusan untuk berinvestasi.


4. Ikuti Perusahaan yang Kamu Investasikan

Kamu tidak perlu mengikuti perusahaan setiap hari, sebab kamu hanya perlu mengikuti perusahaan tersebut setiap bulannya.

Lakukan pengecekan rutin setiap bulan untuk bisa memahami pergerakan perusahaan yang kamu investasikan.


5. Jual Saham di Saat yang Tepat

investasi saham ala warren buffett, menjual saham di saat yang tepat artinya kamu melepas kepemilikan saham dengan alasan yang benar-benar bisa diterima.

Misalnya saja, kamu memutuskan untuk menjual saham karena harganya jatuh di bawah harga yang sudah kamu perkirakan sebelumnya.

Agar bisa menjual saham di saat yang tepat, maka hal yang perlu kamu lakukan adalah mengikuti berita dan informasi berkaitan dengan saham tersebut.

Dengan demikian, saat sebuah perusahaan tidak lagi sesuai dengan kriteria yang kamu tetapkan, inilah saatnya menjual dan melepaskan kepemilikan.


3. Strategi Investasi Saham ala Warren Buffett

1. Temukan guru yang hebat.

Belajar dari guru investasi yang hebat dan berpengalaman menjadi salah satu kunci kesuksesan Buffet di awal karirnya.

Pada tahun 1949, Buffet terinspirasi untuk menjadi investor setelah membaca buku karya Ben Graham berjudul The Intelligent Investor.

Buffet kemudian memutuskan untuk kuliah di Columbia Business School dan belajar di bawah bimbingan Graham.

Menurut Buffet, walaupun investor mungkin mengembangkan metodenya sendiri seiring waktu, investor pemula maupun berpengalaman tidak boleh berhenti mencari ilmu dan belajar, baik dari kampus, buku, forum investor, maupun komunitas.


2. Jadikan investasi sebagai sesuatu yang dinikmati.

Tahukah kamu bahwa Warren Buffet membeli saham pertamanya di usia 11 tahun?

Sejak itu, dia menaruh minat besar dalam bidang investasi dan saham, yang menuntunnya membaca buku-buku, kuliah, dan akhirnya berbagi ilmu dengan investor dan calon investor lainnya.

Tidak ada salahnya berinvestasi untuk mendapat penghasilan atau pemasukan yang potensial, namun jika kamu menikmati aktifitas tersebut, kamu akan makin mudah mengembangkan keahlian, menghadapi risiko, serta menghadapi iklim investasi yang berkembang, karena ada unsur minat di dalamnya.


3. Jadikan fokus dan kesabaran sebagai kunci.

Warren Buffet terkenal sejak masa kuliah sebagai mahasiswa dan peminat investasi yang sangat fokus.

Salah satu nasihat yang pernah diterimanya soal menjadi investor hebat adalah dari Todd Combs, dosen serta manajer investasi dari Berkshire, yang menyuruhnya membaca setumpuk dokumen investasi, laporan dan buku untuk membangun pengetahuan.

Menurutnya, banyak mahasiswa mungkin bisa melakukannya, namun malas. Buffet melaksanakan nasihatnya, dan terus melanjutkan kebiasaannya membaca hingga menjadi investor sukses.


4. Pastikan emosi tetap stabil.

Investor yang baik tidak boleh membuat keputusan berdasarkan kepanikan sesaat. Dalam dunia saham, harga bisa naik turun, dan situasi pasar bisa berubah mendadak.

Buffet selalu menekankan rasionalitas dan ketenangan setiap kali menghadapi situasi pasar tertentu, yang mungkin akan membuat panik investor yang kurang pengalaman.

Hal ini untuk menghindari penyesalan ketika keputusan yang diambil terburu-buru ternyata tak membawa hasil sepadan.


5. Manfaatkan setiap kesempatan, termasuk yang datang mendadak.

Buffet kerap bercerita tentang kemitraan pertamanya dengan Charlie Munger, yang kemudian menginspirais Berkshire Hathaway.

Mulanya, Buffet bertemu Munger dalam pertemuan yang tak direncanakan, namun ketika menjelajahi kemungkinan menjadi rekanan, Munger terbukti menjadi salah satu penyokong kesuksesan Berkshire Hathaway.

Menurut Buffet, pertemuan itu adalah kebetulan yang menguntungkan, jadi setiap investor harus punya rasa ingin tahu yang besar untuk mendeteksi berbagai kesempatan tak terduga yang mungkin akan memberi keuntungan di masa depan.


4. Kutipan Investasi Saham ala Warren Buffet

Price is what you pay. Value is what you get

Dengan kata lain, jangan melulu kepincut dengan keuntungan besar dalam waktu sekejap! Ketahuilah risiko apa yang akan didapat ketika berinvestasi.

Jangan lupa, fokuslah pada nilai-nilai dasar dari investasi yang kamu lakukan.

Apakah kamu berinvestasi hanya untuk memperoleh keuntungan besar?
Atau, kamu ingin membantu lebih banyak UKM berkembang lewat pendanaanmu?

Bisa jadi, kamu ingin mencapai kebebasan finansial dengan berinvestasi?

The choice is yours.


You don’t need to be a rocket scientist. Investing is not a game where the guy with the 160 IQ beats the guy with 130 IQ

Ini dia kutipan Warren Buffett soal investasi selanjutnya. Ya, dalam berinvestasi, ini bukan soal siapa yang paling jago dalam menghasilkan keuntungan.

Investasi tentu punya tujuan tertentu dan sebagai investor, kamu wajib tahu apa tujuanmu berinvestasi.

Misalnya, kamu berinvestasi karena ingin mengumpulkan biaya pendidikan anak, biaya pernikahan, umroh, dan seterusnya.


Risk comes from not knowing what you are doing.

Nyatanya, banyak investor yang mencoba berinvestasi karena mereka ikut-ikutan tren. Alhasil, mereka berinvestasi untuk sesuatu yang sebenarnya belum mereka ketahui dengan dalam.

Tak heran, berita soal tertipu investasi online atau investasi bodong banyak beredar.

Sebagai investor yang bijak, ada baiknya kamu mempelajari dulu mengenai instrumen investasi yang hendak dicoba.

Ayo berinvestasi dari sekarang!

Sumber: Koinworks

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...