google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Bank Tabungan Negara (BBTN) akan rights issue Rp 5 triliun, ini penjelasan pemerintah Langsung ke konten utama

Bank Tabungan Negara (BBTN) akan rights issue Rp 5 triliun, ini penjelasan pemerintah


Kementerian BUMN melihat perlu meningkatkan permodalan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo bilang rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTN terbilang rendah untuk kelompoknya.  

"Rasio permodalan tier 1 BTN ini sangat rendah. Dalam beberapa tahun terakhir, diisi oleh permodalan tier 2. Kita ingin melakukan aksi keuangan dengan rights issue dengan dua alternatif size Rp 5 triliun atau Rp 3,5 triliun,” ujar Tiko panggilan akrab Kartika di Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Kamis (8/7).

Kendati demikian, Tiko bilang akan mengajukan alternatif pertama yakni Rp 5 triliun. Ia berharap porsi kepemilikan pemerintah dengan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun. Hal ini guna mempertahankan kepemilikan pemerintah di atas 50%. 

“BTN menjadi prioritas karena sebagai bank yang membiayai KPR FLPP. Kita ingin BTN tetap tumbuh signifikan dalam mendorong penjualan rumah bersubsidi. Ini akan jadi krusial, khususnya pasca Covid-19, akan mempercepat program 1 juta rumah,” paparnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyatakan, salah satu upayanya dengan rights issue pada awal 2022. 

“Kami sangat membutuhkan penambahan modal untuk mengoptimalkan kapasitas penyaluran kredit. CAR BTN tercatat 17,6% masih lebih rendah dari industri yang capai 24% per Maret 2021,” ujar  Haru belum lama ini. 

Haru bilang permodalan BTN pun masih ditopang oleh modal tier-2. Bahkan tier-1 lebih rendah lagi yakni di level 12%. Ia menyatakan penambahan modal itu akan meningkatkan kapasitas penyaluran kredit BTN. 

Posisi CAR BTN tersebut lantaran pada sebelumnya, BTN telah melakukan ekspansi yang cukup masif.  BTN berhasil menyalurkan pertumbuhan kredit 3,2% year on year (yoy) menjadi Rp 261 triliun di saat kredit industri perbankan masih terkontraksi 3,8% yoy per Maret 2021.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...