google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Transformasi Telkom untuk Digitalisasi Indonesia Langsung ke konten utama

Transformasi Telkom untuk Digitalisasi Indonesia


Sudah 56 tahun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). hadir di Indonesia. Sejak kelahirannya pada 6 Juli 1965 silam, berbagai perubahan terus dialami dan dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Adaptasi serta transformasi tak henti-henti dilakukan demi menjaga profitabilitas serta pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman ini, Telkom bertransformasi menjadi digital telco dengan membawa tiga misi utama. Pertama, Telkom berkomitmen mengambil peran dalam pembangunan infrastruktur dan platform digital yang berkelanjutan dan terjangkau oleh seluruh orang.

Kedua, Telkom berupaya terus memelihara dan mengembangkan talenta-talenta digital terbaik untuk mempercepat proses digitalisasi masyarakat. Terakhir, Telkom memiliki misi menjadi aktor utama penyedia ekosistem digital yang memberikan layanan serta pengalaman terbaik untuk masyarakat.

Demi mewujudkan visi dan misi tersebut, ada tiga bidang yang menjadi fokus kerja Telkom saat ini. Ketiganya yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Operasional dan bisnis perusahaan di tiga bidang tersebut berjalan dengan tujuan utama untuk memenuhi seluruh kebutuhan pelanggan.

Pada bidang digital connectivity, Telkom hadir melalui pembangunan berbagai infrastruktur utama penunjang kebutuhan digital masyarakat seperti 167.935 kilometer fiber optic backbone, 35.822 lebih tower komunikasi di berbagai daerah, 234 ribu lebih Base Transceiver Station (BTS) 4G.

Selain itu Telkom juga mengimplementasi jaringan 5G. Telkom dan layanan internet broadband IndiHome yang hingga kuartal I-2021 jumlah pelanggannya telah mencapai 8,15 juta orang. Pada segmen mobile data, Telkom hadir melalui anak usaha Telkomsel yang telah melayani 164,69 juta orang hingga Maret 2021.

Kontribusi Telkom untuk digitalisasi Indonesia tak berhenti di sana. Perusahaan juga konsisten menyiapkan banyak digital platform untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah, seperti data Center, komputasi awan (cloud), Internet of Things (IoT), Big Data/AI, Cyber security, serta produk Payment/Blockchain. Kontribusi itu belum termasuk banyaknya smart platform yang disediakan dan dibuat Telkom untuk menjadi solusi atas berbagai kebutuhan masyarakat.

Pada bidang terakhir, Telkom membuktikan kapasitasnya sebagai digital telco terdepan dengan penyediaan berbagai digital services yang dilakukan secara selektif. Pengembangan dan penyediaan digital services dilakukan Telkom melalui aksi akuisisi atau kemitraan, dengan sinergi digital platform dan digital connectivity yang telah dibangun sehingga menghadirkan pelayanan terbaik untuk pelanggan.

Kontribusi Telkom di tiga bidang tersebut hadir demi mempercepat hadirnya ekosistem digital terintegrasi di Indonesia. Keberadaan ekosistem tersebut penting adanya, agar proses transformasi digital di Indonesia bisa berjalan cepat dan merata di segala sektor. Karena itu, selain fokus berkontribusi di tiga bidang yang sudah disebutkan, Telkom juga konsisten mengambil peran dalam hal pengembangan platform digital di berbagai sektor seperti UMKM, pertanian & perikanan, pendidikan, pariwisata, kesehatan, serta logistik.

Melalui fokus kerja di digital connectivity, digital platform, dan digital services, pengembangan platform, serta investasi yang terus dilakukan Telkom, transformasi digital masyarakat Indonesia akan segera terwujud. Perubahan pola hidup menjadi lebih digital ini diyakini akan membuat bangsa dan negara ini bisa melakukan lompatan, agar sejajar bahkan unggul dari negara-negara lain di dunia.

Sumber: CNBCINDONESIA

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...