google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo IFG MELALUI ANAK PERUSAHAANNYA BANGUN KOMITMEN BARU BERSAMA BTN DAN BNI. Langsung ke konten utama

IFG MELALUI ANAK PERUSAHAANNYA BANGUN KOMITMEN BARU BERSAMA BTN DAN BNI.



PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), holding BUMN Asuransi dan Penjaminan yang dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG) terus melakukan sejumlah langkah penguatan keuangan anak perusahaan.

Bersama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), IFG berupaya membangun iklim bisnis asuransi kredit yang sehat dan sustainable baik di industri perbankan maupun industri asuransi dan penjaminan.

Komitmen bersama ini bertujuan menciptakan layanan asuransi kredit yang lebih sehat dan saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Lebih lanjut, inisiatif ini merupakan bagian dari pembenahan tata kelola dan manajemen risiko anak perusahaan IFG.

Upaya membangun layanan asuransi yang lebih sehat dan sustainable diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Kamis, tanggal 18 November 2021 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, yang disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama IFG Robertus Billitea, Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dan Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.

Dalam kegiatan ini, MoU ditandatangani antara BTN dengan empat entitas anak perusahaan IFG, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).

Sementara itu, kerjasama dengan BNI juga dilakukan melalui penandatanganan MoU antara BNI bersama tiga entitas anak perusahaan IFG yaitu Askrindo, Jasindo dan Jamkrindo.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan "Konsolidasi antar anak perusahaan IFG, serta transformasi tata kelola, dan operasional ekosistem asuransi nasional perlu terus ditingkatkan. Kerjasama ini dilakukan atas dasar semangat sinergi yang sehat untuk memperkuat industri keuangan nasional, sehingga kedepannya bisa melahirkan lebih banyak lagi bentuk kerjasama serupa yang bisa dikembangkan dengan perbankan lainnya".

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IFG, Robertus Billitea juga menyampaikan, "Komitmen bersama antara IFG dengan BTN dan BNI ini bertujuan untuk meningkatkan produk dan layanan asuransi kredit yang lebih sehat, kompetitif, dan menguntungkan, sehingga dapat menciptakan iklim bisnis yang lebih sehat dan sustainable, baik dari sisi perusahaan asuransi, penjaminan, dan perbankan".

Direktur Bisnis IFG, Pantro Pander Silitonga, menegaskan, "Inisiatif ini merupakan salah satu dan langkah awal IFG bersama dengan BTN dan BNI dalam menghadirkan produk dan layanan asuransi kredit dengan membenahi business model, terms and conditions, dan premi asuransi yang disesuaikan dengan asas prinsip kehati-hatian dan disiplin pricing yang disesuaikan dengan risk profile objek tertanggung. Tidak hanya itu, IFG juga akan terus mendorong anak perusahaan dalam merealisasikan peningkatan praktik terbaik dalam pengelolaan risiko di sektor asuransi, terutama asuransi kredit".

"Inovasi bagi perbaikan di industri asuransi khususnya asuransi kredit ini merupakan langkah strategis dari peran IFG sebagai holding yang mengawasi jalannya proses penyehatan asuransi kredit. Adapun tujuan utama yang ingin kita capai adalah industri asuransi yang lebih sehat, khususnya bagi para anggota holding," tambah Pantro.

Dalam kegiatan ini, lembar MoU antara IFG dengan BTN ditandatangani oleh Direktur Teknis Askrindo Vincentius Wilianto, Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara, Direktur Operasional dan TI IFG Life Yusman Dedy Kusuma, serta Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar.

Sementara MoU antara IFG dengan BNI ditandatangani oleh Direktur Teknis Askrindo Vincentius Wilianto, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara, Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito, dan Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies.

Kedepannya, IFG akan terus melanjutkan kolaborasi dengan mitra perbankan lainnya sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan upaya penguatan industri asuransi tanah air. Juga, IFG masih akan terus menjalankan amanahnya untuk membentuk ekosistem asuransi BUMN yang sehat dan memiliki daya saing yang kuat, memberikan perlindungan bagi para pemegang polis, dan mendorong perekonomian nasional.(end)

sumber : IQPLUS


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...