google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Q3-2021 TUMBUH 25 PERSEN, SUPARMA OPTIMIS TARGET PENJUALAN Rp2,5 TRILIUN TERLAMPAUI. Langsung ke konten utama

Q3-2021 TUMBUH 25 PERSEN, SUPARMA OPTIMIS TARGET PENJUALAN Rp2,5 TRILIUN TERLAMPAUI.


PT Suparma Tbk (SPMA) tetap optimis tahun Ini target penjualan sebesar Rp2,5 triliun akan tercapai dengan baik meskipun kondisi market masih dibayangi pandemic covid. Hingga September 2021 penjualannya sudah mencapai Rp1,9 triliun naik 25 persen dari tahun lalui periode yang sama.

Menurut Hendro Luhur, tahun ini kondisinya lebih baik dibanding tahun 2020. Hal ini karena ekonomi berjalan lebih baik menyusul adanya kelonggaran PPKM di Indonesia. Sehingga beberapa sektor ekonomi juga ikut tumbuh termasuk sektor hotel, restorant, café dan UMKM.

Membaiknya ekonomi tersebut berimbas positif terhadap pekembangan kinerja perseroan. Sebab kebutuhan berbagai kertas langsung melonjak. Hal ini terlihat dari penjualan hingga kuartal tiga yang berakhir pada 30 September 2021 sudah mencapai Rp1,9 triliun.

Jumlah tersebut naik 25 persen dari tahun lalu periode yang sama dengan nilai Rp1,5 triliun atau setara dengan 77 persen dari target tahun ini sebesar Rp2,5 triliun. Sedangkan laba periode berjalan mencapai Rp 188,1 miliar naik signifikan dibanding tahun lalu Rp 83,6 miliar periode yang samna.

"Sampai 31 Oktober 2021, penjualan kami mencapai Rp2,2 triliun setara dengan 88,4 persen dari target tahun ini. Bahkan realisasi penjualan bersih ini melebihi pencapaian selama tahun 2020 sebesar Rp2,151 triliun. Karena itu kami optimis tahun ini target penjualan Rp 2,5 triliun akan tercapai dengan baik, bahkan mungkin over," ujar Hendro Luhur saat public expose secara virtual, Kemarin.

Menurutnya ada beberapa factor yang menyebabkan penjualan tahun ini bertumbuh signifikan. Kuantitas penjualan produk kertas emiten berkode SPMA ini meningkat 6 persen dari tahun tahun lalu pereiode yang sama. Yang semula 140.270 metric ton (MT) menjadi 148.697 MT setara dengan 73,4 persen dari target tahun ini yakni 202.500 MT.

"Selain itu, kenaikan penjualan juga dipicu adanya harga jual rata-rata produk perseroan tahun ini yang juga naik 17,9 persen dari tahun lalu periode yang sama," tambah Hendro.

Soal mesin PM 10, Hendro mengaku PM 10 akan mulai boperasi pada Maret 2022. Hal itu akan membuat produk SPMA semakin banyak dan bervarian. Selain memproduksi kertas laminasi (kertas bungkus), mesin PM 10 juga akan digunakan untuk memproduksi kerta hand towel dan MG. komposisinya kertas hand towel 49 persen, kertas laminasi 33 persen dan MG 18 persen.

Dengan begitu, tahun 2022, kapasitas produksi persroan akan mengalami penambahan 54.0000 MT per tahun. Saat ini kapasitas terpasang 250.000 MT. Sedangkan kapasitas terpakai hingga September 2021 152.000 MT naik 4,4 persen dari periode yang sama tahun 2020 yakni 145.000 MT.

"Tahun ini kapasitas terpakai mencapai 200.000 MT dengan utilisasi 82,3 persen masing-masing naik 5,1 dan 4 persen dari tahun lalu. Kami optimis bisa mencapai. Sebab kami pernah mencapai utilisasi 95 persen," kata Hendro.

Bagaimana kinerja tahun 2022? Menurut Hendro Luhur, meskipun belum beani mengatakan secara pasti berapa target pertumbuhan dan nilai target penjualan tahun depan karena market masih fluktuatif, namun pihaknya berani memastikan bahwa tahun 2022 penjualannya akan tumbuh double digit.

"Sekarang masih dimatangkan. Karena pasar masih berfluktuatif karena pandemi. Nanti pertengahan Desember akan kami putuskan berapa target penjualan tahun depan dan berapa Capex yang akan kami belanjakan," pungkas Hendro Luhur. (end/ahd)

sumber : IQPLUS


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...