google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Getol promosi, belanja iklan Kino Indonesia naik 11% hingga kuartal III-2021 Langsung ke konten utama

Getol promosi, belanja iklan Kino Indonesia naik 11% hingga kuartal III-2021


Emiten barang konsumer, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) ternyata getol melakukan promosi sepanjang tahun ini. Setidaknya, hingga kuartal III-2021, perusahaan mencatatkan kenaikan belanja iklan.

Mengutip laporan keuangan, beban iklan dan promosi KINO per kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp 617,21 miliar atau naik 11,18% (yoy) dibandingkan beban iklan dan promosi perusahaan per kuartal III-2020 sebesar Rp 555,13 miliar.

Capaian ini sejalan dengan laporan Nielsen Indonesia terkait tren belanja iklan secara nasional.

Meski belum merilis angka terkini di 2021, Nielsen menyebut, belanja iklan di Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp 229 triliun di semua tipe media yang dimonitor, yaitu TV, media cetak, radio, dan platform digital. Padahal, di tahun 2019 silam, saat belum ada pandemi Covid-19, nilai belanja iklan di Tanah Air hanya mencapai Rp 182 triliun.

Direktur Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan, pada dasarnya KINO menampilkan iklan di segala platform baik konvensional maupun digital, mengingat perusahaan ini harus terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar dapat menggapai semua segmen konsumen yang dituju.

Biasanya, KINO beriklan untuk mempromosikan produk-produk baru. Di sisi lain, produk-produk eksisting KINO juga tetap diiklankan. “Kami tetap beriklan di produk eksisting untuk menjaga pangsa pasar,” tukas dia, Senin (13/12).

Untuk tahun depan, KINO masih harus melihat perkembangan kondisi dan situasi ekonomi sebelum menentukan anggaran belanja iklan. Apabila perekonomian nasional semakin membaik, tentu akan ada pengeluaran iklan lebih untuk mengangkat kembali penjualan di segmen produk yang sebelumnya sempat mengalami stagnasi.

Budi juga menambahkan, porsi belanja iklan KINO juga akan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan itu sendiri.

“Produk yang diiklankan tetap perlu disesuaikan, apakah memang sudah seharusnya masuk kanal digital atau masih lebih memungkinkan di kanal konvensional,” ungkap dia.

Terlepas dari itu, dia menyebut, iklan dan promosi berdampak besar terhadap penjualan KINO. Sebab, keberadaan iklan akan menempatkan produk KINO mudah diingat di dalam benak konsumen tatkala membutuhkan suatu produk.

sumber : kontan


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...