google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PENINGKATAN PENDAPATAN MITRA DORONG KINERJA BUKALAPAK DI KUARTAL KETIGA 2021. Langsung ke konten utama

PENINGKATAN PENDAPATAN MITRA DORONG KINERJA BUKALAPAK DI KUARTAL KETIGA 2021.


PT Bukalapak.com Tbk (Bukalapak/BUKA) mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2021.

Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif; dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2021 (3Q21) tumbuh sebesar 45% dan pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21) tumbuh 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 31,2 triliun pada 3Q21 dan Rp 87,9 triliun pada 9M21.

Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25% dan kenaikan sebesar 21% pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang 9 bulan pertama di 2020 (9M20) sampai dengan 9M21. Sebanyak 73% TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan; dimana TPV Mitra pada 3Q21 dan 9M21 masing-masing bertambah sebesar 129% menjadi Rp 16,0 triliun dan 179% menjadi Rp 40,0 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi Mitra terhadap TPV Perseroan meningkat dari 33% pada 3Q20 menjadi 51% pada 3Q21. ATV Mitra pada 9M21 tumbuh sebesar 63% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir September 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.

Pendapatan Bukalapak pada 3Q21 tumbuh sebesar 58% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 484 miliar, dan pendapatan 9M21 tumbuh 42% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun. Pertumbuhan pendapatan Bukalapak terakselerasi dari 37% YoY di 2Q21 menjadi 58% YoY di 3Q21, dimana kuartal 3Q21 juga menyumbang perkembangan pendapatan sebesar 10% QoQ.

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada 3Q21 tumbuh sebesar 258% menjadi Rp 206 miliar, meningkat 42% dibandingkan 2Q21, sementara pendapatan pada 9M21 untuk Mitra Bukalapak tumbuh sebesar 298% menjadi Rp 496 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 19% pada 3Q20 menjadi 43% pada 3Q21.

Perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional. Pada periode 9M21, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,7% dibandingkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,9%. Pada periode 3Q21, beban operasional meningkat 27% YoY; sedangkan pada periode 9M21, beban operasional hanya meningkat 4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dikarenakan berbagai inisiatif baru yang diluncurkan oleh Bukalapak. Rasio biaya operasional pada 3Q20 terhadap TPV menurun dari 3,0% menjadi 2,7% di 3Q21.

Margin kontribusi Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran menunjukkan peningkatan dari -0,4% terhadap TPV pada 9M20 menjadi -0,2% terhadap TPV di 9M21. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1% terhadap TPV di 9M20 menjadi 0,01% di 9M21, sementara margin kontribusi Mitra setelah beban penjualan dan pemasaran membaik dari -0,3% terhadap TPV di 9M20 menjadi -0,2% di 9M21.

Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, andAmortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 9M21 15% lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1.2% di 9M21, dari 2.2% pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13% menjadi Rp 1,2 triliun di 9M21 dari Rp 1,4 triliun pada 9M20. Pada 9M21, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19% menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada 9M20.

Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 23,6 triliun pada akhir September 2021. (end/as)

sumber : IQPLUS


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...