google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 7 Acuan Beli Saham yang Perlu Anda Perhatikan Langsung ke konten utama

7 Acuan Beli Saham yang Perlu Anda Perhatikan

Perkembangan teknologi digital serta kemudahan dalam mendapatkan berbagai pelayanan finansial membuat generasi muda semakin tertarik untuk beli saham. Hal ini juga dibarengi dengan semakin mudahnya bertransaksi secara digital. 

Namun semangat serta keinginan untuk berinvestasi tersebut terkadang tidak dibarengi dengan pemahaman yang matang terlebih dahulu. Tidak banyak yang hanya mengikuti tren kekinian. Akibatnya tidak sedikit yang mengalami kerugian secara finansial. 

Mengapa Generasi Muda Tertarik Beli Saham? 

Ketika melihat satu dekade lalu, investasi cenderung dilakukan oleh orang – orang yang sudah memiliki penghasilan menengah ke atau tinggi. Biasanya didominasi oleh orang – orang yang sudah menginjak umur 30 atau tidak lagi muda. 

Namun tren ini sedikit berubah ketika perkembangan teknologi digital mulai meluas, terlebih adanya pengaruh influencer membuat investasi makin digemari. Selain itu ada beberapa hal khusus yang membuat generasi muda sangat tertarik pada saham, yaitu: 

Hasil Imbal yang Tinggi

Apabila melihat perkembangan serta membandingkan berbagai keuntungan atau hasil imbal dari beragam instrumen investasi, ternyata saham memiliki nilai lebih tinggi. Bahkan bisa lebih tinggi dibandingkan emas atau properti. 

Kondisi tersebut yang mendorong ketertarikan untuk beli saham di kalangan generasi muda. Namun perlu diingat bahwa hasil imbal tinggi juga dibarengi dengan risiko tinggi juga. Harganya cenderung fluktuatif serta mengikuti berbagai kondisi pasar. 

Memberikan Berbagai Keuntungan

Investornya memiliki beragam keuntungan, mulai dari kepemilikan atas perusahaan, berhak mendapatkan deviden atau memperoleh keuntungan dari capital gain. Semua hal tersebut tentunya akan membuat portofolio investasinya menjadi semakin baik. 

Dengan mempertimbangkan serta jeli dalam memilih dan beli saham, deviden bisa menjadi salah satu pendapatan pasif paling menjanjikan. Bahkan bagi beberapa investor, ini bisa menjadi sumber dana utama ketika sudah pensiun atau tidak bekerja. 

Mudah Ditransaksikan dan Bersifat Likuid

Tidak perlu khawatir apabila ingin menarik dana investasinya kapan saja, karena sifatnya likuid. Sehingga bisa jual sahamnya secara cepat. Ketika situasi finansial sudah mulai membaik bisa merencanakan untuk beli saham lagi. 

Bentuk Tabungan Jangka Panjang

Berinvestasi di sini sama artinya dengan menabung jangka panjang (namun dengan risiko tinggi). Mengingat saham biasanya ditujukan untuk investor yang memiliki finansial planning jangka menengah hingga panjang. Contohnya memenuhi kebutuhan sekolah anak. 


7 Acuan dan Pertimbangan Sebelum Beli Saham

Seperti yang diketahui, bahwa berinvestasi di instrumen ini memiliki potensi keuntungan yang sangat tinggi. Namun risiko saham juga cukup tinggi, karenanya sebelum berinvestasi harus jeli serta memahami beberapa pertimbangan sebagai acuan agar meminimalisasi risikonya. 

Price to Earning Ratio

Price to Earning ratio atau lebih dikenal sebagai P/E merupakan sebuah ukuran pemberian investor terhadap penghasilan perusahaannya. Semakin besar P/E menunjukkan semakin mahal sahamnya apabila dibandingkan dengan perusahaan sejenis. 

Price to Booking Ratio 

Price to Booking rasio juga bisa menjadi acuan berikutnya. Hal ini dikarenakan tidak semua korporat senantiasa menghasilkan penjualan. Karenanya melalui P/B ini investor bisa mengukur kapasitas asetnya. Sehingga menjadi pertimbangan beli saham atau tidaknya. 

Dividen Yields

Orang berinvestasi salah satunya karena ingin memperoleh pendapatan pasif yang baik. Salah satunya adalah mendapatkan dividen. Namun perlu dipahami tidak semua perusahaan selalu membagikan dividennya, biasanya digunakan untuk menunjang pertumbuhan perusahaannya terlebih dahulu. 

Market Capitalisation

Kapitalisasi pasar ini biasanya digunakan sebagai acuan untuk melihat nilai dari sebuah korporasi. Caranya dengan mengalikan harga sahamnya dengan jumlah yang beredar. Semakin tinggi nilainya, biasanya semakin diminati karena cenderung memiliki likuiditas yang bagus. 

Harga Saham yang Pantas

Sudah tidak heran lagi apabila harga sahamnya akan senantiasa naik turun, bahkan tidak jarang terjadi secara drastis. Agar tidak panik, cobalah memiliki acuan harga yang pantas. Sehingga ketika pasar goyah, Anda tidak ragu untuk jual atau beli saham. 

Margin of Safety

Margin of safety biasanya digunakan sebagai acuan oleh investor ahli untuk mengamankan investasinya. Caranya dengan melihat selisih antara harga dengan nilai intrinsiknya. Sebagai investor pemula disarankan berdiskusi dengan ahli untuk mengetahui peluang MOS. 

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah acuan utama dalam melihat performa sebuah perusahaan, apakah usahanya sedang baik – baik saja atau sedang dalam kondisi buruk. Mempelajari laporan keuangan memerlukan kejelian tersendiri. 

Tips Agar Beli Saham dan Investasinya Semakin Untung

Meskipun memiliki risiko besar, namun sebenarnya apabila mampu untuk dikelola secara baik, bisa meminimalisasi risikonya. Bahkan tidak jarang investor mendapatkan keuntungan besar selama berinvestasi tersebut. 

Tips pertama agar semakin untung adalah melakukan pembelian ketika timingnya pas. Biasanya ketika pergantian kuartal dan rebound IHSG, merupakan timing terbaik untuk melakukan pembelian saham. Hal ini karena biasanya harganya cenderung lebih rendah. 

Memahami pergerakan saham tertentu juga menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan peluang keuntungan ketika berinvestasi. Terutama perusahaan yang memiliki fundamental bagus. Apabila ada penurunan harga, cenderung mudah untuk naik kembali. 

Sehingga momen ketika harganya turun tersebut bisa menjadi salah satu peluang untuk beli saham. Apabila masih ragu, biasanya tidak membeli 100%, namun menahannya terlebih dahulu sembari mengikuti perkembangannya. 

Berinvestasi pada berbagai instrumen atau perusahaan berbeda juga bisa menjadi salah satu langkah untuk mengamankan portofolio. Ketika terjadi anjlok harga, masih ada beberapa investasi yang mampu mendukung serta mengamankan portofolio Anda. 

Berinvestasi memang menjadi salah satu langkah menggiurkan untuk mencapai target finansial, terutama bagi generasi muda yang sudah mulai melek terhadap keuangan. Namun semangat tersebut juga harus dibarengi dengan pemahaman tentang risikonya. 

Memahami berbagai acuan atau pertimbangan sebelum melakukan pembelian sahamnya bisa meminimalisasi risiko rugi. Hal ini juga untuk meredam agar tidak banyak generasi muda yang asal beli saham karena mengikuti tren semata. 


sumber : modalrakyat

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...