google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Tips Hindari Investasi Bodong Langsung ke konten utama

Tips Hindari Investasi Bodong


Investasi bodong hingga sekarang ini masih saja menjadi perangkap bagi calon nasabah, dan terus dimanfaatkan oleh sebagian orang yang tidak bertanggung jawab.

Kegiatan ini dianggap menjadi salah satu jalan cepat dan mudah untuk menghimpun dana dalam jumlah yang sangat besar dari masyarakat luas. Sehingga selama bertahun-tahun, investasi bodong masih saja banyak terjadi dan menimbulkan kerugian bagi para investor.

Modus lama memang, tapi korban baru terus saja berlanjut. Jika dilihat dari polanya, investasi bodong ini bukan suatu hal baru. Ini bisa dilihat dari tingginya jumlah kasus serupa yang terjadi bertahun-tahun.

Tentu semua itu sangat disayangkan, mengingat pemerintah telah memberikan peringatan akan bahaya dan juga kerugian yang dapat timbul atas kegiatan usaha yang tidak jelas tersebut. Namun, pada kenyataannya, hal yang sama masih saja terulang, bahkan dengan jumlah korban dan kerugian yang semakin fantastis.


Belajar dan lebih Cerdaslah Memahami Investasi

Kendati pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah berulangkali mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati ketika berinvestasi, tetap saja kasus penipuan berkedok investasi bodong ini masih saja terjadi.

Pada dasarnya, minimnya pengetahuan akan investasi itu sendirilah yang menjadi salah satu penyebab utamanya. Ditambah lagi dengan mudahnya tergiur pada sejumlah imbal hasil yang ditawarkan luar biasa besar.

Sebagai masyarakat yang berpeluang besar menjadi korban atas kegiatan investasi bodong ini, sudah seharusnya kita mulai belajar untuk lebih cerdas dan tanggap dalam memahami berbagai bentuk investasi, terutama yang ada di sekitar kita.

Jika kita paham dan mengenali risiko yang ada pada sebuah investasi secara baik, maka sikap waspada akan senantiasa kita miliki. Sehingga akan mampu menimbang dengan baik, investasi mana yang layak dan dapat memberikan manfaat lebih, serta risiko yang seimbang di dalam keuangan.


Untuk itu, selalu kenali investasi bodong sejak awal, agar risiko kerugian dapat dihindari. Simak ciri-ciri tips menghindari investasi bodong ini sejak awal dengan baik, yakni:


1. Waspadai Tawaran Imbal Hasil yang Tidak Wajar

Hampir semua investasi bodong akan menawarkan imbal hasil yang tidak masuk akal dan luar biasa besar. Misal, jumlah keuntungan 5% dalam sebulan, atau jumlah keuntungan bisa mencapai 40-50% dalam 1 tahun.

Jumlah itu tentu sangatlah besar untuk ukuran imbal hasil/keuntungan dari sebuah investasi pada umumnya. Sehingga bisa dipastikan itu membuat cepat tergoda dan dengan senang hati menginvestasikan dana dalam jumlah besar.

Bagi yang telah terbiasa dengan sejumlah instrumen investasi, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek, nilai imbal hasil tersebut tidaklah masuk akal dan terlalu berlebihan.

Untuk itu, memahami dan mengenal berbagai instrumen investasi serta risikonya, akan sangat membantu untuk menghindari godaan tawaran keuntungan yang tidak wajar itu.


2. Perhatikan Status Hukum Investasi yang Ditawarkan

Biasanya, bila investasi itu bodong, tidak akan memiliki legalitas atau kekuatan/pengakuan hukum dari pihak berwenang. Sehingga, hak-hak investor menjadi tidak terjamin dengan baik.

Hal ini akan sangat berisiko. Sebab berbagai kemungkinan bisa saja terjadi pada dana yang diinvestasikan tersebut. Jika sewaktu-waktu kegiatan investasi ini bermasalah, maka kita selaku nasabah tidak akan memiliki perlindungan hukum atas dana yang telah tertanam di sana.

Untuk itu, sebelum melakukan kegiatan investasi, pastikan legalitas perusahaan dan juga usaha yang dijalankan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Jika usaha bergerak dibidang jasa keuangan, maka pihak OJK lah yang berwenang untuk mengeluarkan ini usahanya.

Bila usaha tersebut bergerak di bidang koperasi, maka izin ini akan dikeluarkan oleh pihak Kementerian Koperasi dan UKM. Namun bila usaha tersebut di bidang perdagangan, maka perusahaan ini harus memiliki izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Sedangkan bila usaha tersebut dalam bentuk Multi Level Marketing (MLM), maka perusahaan tersebut harus memiliki izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jadi, perhatikan status hukum perusahaan investasi ini dengan baik.


3. Pastikan Struktur Organisasinya Jelas

Sebuah perusahaan, tentu wajib memiliki struktur organisasi yang jelas, dimulai dari jabatan tertinggi hingga terendah. Namun, hal seperti ini tidak akan kita temukan pada investasi bodong, sebab pada dasarnya perusahaan ini berdiri dan dibentuk secara asal-asalan, tanpa memenuhi standar organisasi perusahaan sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, cermati struktur organisasi perusahaan yang akan dijadikan sebagai tujuan investasi dengan baik. Semakin tidak jelas struktur organisasi sebuah perusahaan, maka semakin meragukan juga kegiatan usaha yang mereka jalankan di dalamnya.


4. Lihatlah, Apakah Kegiatan Usaha yang Dilakukan Jelas

Kegiatan usaha tentu menjadi salah satu hal terpenting, sebab ini akan berdampak langsung pada imbal hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan investasi tersebut.

Kebanyakan, investasi bodong tidak akan memiliki kegiatan usaha yang jelas dan terorganisir, karena perusahaan itu hanya fokus pada pengumpulan dana dari nasabah saja.

Ketahui dengan baik kegiatan usaha yang dijalankan oleh pihak perusahaan investasi, termasuk dengan melihat bukti-bukti kegiatan operasional mereka secara langsung. Ini bisa membantu menghindari kerugian atas investasi yang kita lakukan.


5. Apakah Sistem Perekrutan Berdampak Pada Hasil Investasi?

Ini penting untuk diketahui. Sebab, investasi bodong umumnya akan menggunakan sistem perekrutan yang secara langsung bisa memengaruhi jumlah pendapatan dari investasi yang kita tanamkan.

Jika kita bisa merekrut orang dan membuat mereka berinvestasi dalam jumlah besar, maka pendapatan kita juga akan semakin besar. Hal sebaliknya juga berlaku.

Sedangkan dalam perusahaan investasi yang legal, hal seperti ini tidak akan kita temukan. Karena hanya perlu berinvestasi dan mengawasi kegiatan investasi tersebut secara berkala.

Jika sebuah perusahaan investasi membebani nasabahnya dengan sistem perekrutan ini, maka besar kemungkinan adalah perusahaan investasi bodong yang tidak jelas usahanya.


6. Lihat, Apakah Alamat Usaha dan Kepengurusannya Jelas?

Jika demikian yang Anda temukan, maka ada baiknya berhati-hati. Bukan hanya kegiatan usahanya saja yang tidak jelas, alamat perusahaan juga harus bisa dipastikan nyata berada di suatu tempat dengan jelas.

Perusahaan investasi bodong pada umumnya hanya akan memiliki kantor kecil dan tampak tidak profesional, beserta sejumlah staf/karyawan yang jumlahnya juga hanya sedikit saja.

Bila melihat kondisi perusahaan yang seperti ini, maka waspadalah sejak awal. Sebab bisa saja perusahaan ini akan gulung tikar beberapa hari setelah dana kita investasikan di sana.

Nah, perlu diingat, perusahaan yang profesional seharusnya berdiri di lokasi yang layak dan strategis. Selain itu juga didukung oleh staf dan juga kegiatan usaha yang layak serta legal.


Kenali dan Hindari Risiko Penipuan Investasi Bodong Sejak Awal

Meski sudah banyak terjadi dan menimbulkan jumlah korban serta kerugian yang tidak sedikit, namun investasi bodong selama ini masih saja terus menjadi salah satu godaan dan bagi sejumlah orang yang ingin berinvestasi. Tentu keberadaan investasi bodong ini menjadi ancaman bagi para investor yang ingin menanamkan dananya.

Untuk itu, Anda sebagai calon investor, baiknya kenali dan pahami terlebih dahulu jenis investasi yang akan digunakan, sehingga risiko penipuan yang mungkin saja terjadi bisa dihindari sejak awal. Jangan sampai dari investasi Anda itu bukannya untung, tapi malah buntung.


sumber : cermati

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...