google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pendapatan Adaro Energy (ADRO) Melesat 58% pada 2021 Langsung ke konten utama

Pendapatan Adaro Energy (ADRO) Melesat 58% pada 2021


PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak kenaikan pendapatan hingga 58% sepanjang tahun 2021.  Adaro Energy membukukan pendapatan usaha bersih hingga US$ 3.993 juta, naik dibanding tahun sebelumnya yang tercatat US$ 2.535 juta. 

Apabila dilihat dari segmen operasinya, pertambangan dan perdagangan batubara masih menjadi penopang dengan kontribusi mencapai US$ 3.836 juta. Capaian ini meningkat 62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). 

Adapun segmen jasa pertambangan berkontribusi hingga US$ 92 juta dan kontribusi dari lainnya tercatat US$ 65 juta. 

Dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (2/3) diungkapkan, kenaikan pendapatan usaha di tahun 2021 itu ditopang penguatan harga rata-rata (ASP) sebesar 70% karena tingginya harga batubara. 

Padahal sepanjang tahun 2021, ADRO  memproduksi sekitar 52,70 juta ton batubara atau turun 3% yoy. Sementara itu, penjualan batubara sebesar 51,58 juta ton atau turun 5% yoy. 

ADRO juga mencatat pengupasan lapisan penutup sebesar 218,90 Mbcm tahun lalu atau naik 4% yoy. Sehingga, nisbah kupas tahun  tersebut tercatat 4,15 kali. Cuaca buruk di sepanjang tahun memperlambat kegiatan pengupasan lapisan penutup. 

Pertumbuhan dari sisi pendapatan ini turut mengerek laba intinya menjadi US$ 1.256 juta. capaian ini melesat 210% secara yoy dari sebelumnya US$ 405 juta. 

Padahal, apabila dicermati, ADRO menanggung kenaikan beban-beban sepanjang tahun lalu. Misalnya, beban pokok pendapatan ADRO tercatat naik 14% yoy menjadi US$ 2.223 juta. Beban yang naik ini terpicu kenaikan nisbah kupas dan biaya penambangan akibat kenaikan harga bahan bakar dan pembayaran royalti karena kenaikan ASP. 

ADRO mencatat, nisbah kupas 4,15 kali pada tahun 2021 atau naik 8% yoy. Ini disebabkan pengupasan lapisan penutup naik 4% dibandingkan periode yang sama tahunsebelumnya. Biaya kas batu bara per ton naik 16% yoy. 

Adapun beban usaha juga naik 12% yoy menjadi US$ 185 juta karea kenaikan komisi penjualan secara yoy. Adapun royalti kepada Pemerintah RI dan beban pajak penghasilan badan mencapai US$ 893 juta akibat kenaikan pendapatan dari penjualan batubara dengan ASP yang lebih tinggi. 

Sekadar informasi, ADRO di tahun 2021 ADRO membukukan EBITDA operasional sebesar US$ 2.104 juta pada tahun 2021, atau naik 138% yoy dari US$ 883 juta pada tahun 2020 berkat kenaikan ASP.

Capaian tersebut melampaui panduan EBITDA operasional yang ditetapkan pada kisaran US$1,75 miliar sampai US$1,90 miliar untuk

tahun 2021. Marjin EBITDA operasional tetap sehat pada  53% karena perusahaan terus meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya.

Asal tahu saja, ADRO tidak memasukkan beban non operasional dalam EBITDA operasional, yang antara lainmeliputi rugi derivatif instrumen keuangan, rugi penurunan nilai pinjaman kepada pihak berelasi,

rugi penurunan nilai aset tetap, dan rugi penurunan nilai wajar investasi pada perusahaanpatungan terkait investasi pada aset batu bara bernilai kalor rendah di Kalimantan Timur. 

Melihat kinerja sepanjang tahun 2021, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir menanggapi, di tengah kondisi pasar yang kondusif menopang kinerja, ADRO mampu membukukan profitabilitas yang solid. Berkat hal ini, ADRO dapat meningkatkan kontribusi terhadapnegara melalui royalti dan pajak. 

" Batubara memang harus mengikuti siklusnya, jadi walaupun kami menyambut baik dengan kondisi yang kondusif ini, kami tak akan goyah dalam fokus terhadap efisiensi dan keunggulan operasional," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (2/3). 

Lebih lanjut diungkapkan, ADRO harus memastikan bahwa bisnis ini akan dapat bertahan di tengah berbagai siklus melalui aktivitas bisnis yang stabil dan berkelanjutan. 

Adapun ke depan, ia memperkirakan,  pemulihan ekonomi global akan berdampak positif terhadap industri ini. Walau begitu, pihaknya akan tetap waspada terhadap pandemi yang belum juga usai. ADRO akan terus meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya, dan efisiensi, serta terus mengeksekusi strategi demi keberlanjutan bisnis di jangka panjang. 

Di tahun 2022 ini, ADRO memiliki target produksi batubara sekitar 58-60 juta ton dan nisbah kupas 4,1 kali. Sementara itu, EBITDA operasionalnya dibidik US$ 1,9 miliar- US$ 2,2 miliar dengan belanja modal US$ 300 - US$ 450 juta.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...