google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Delta Djakarta (DLTA) Akan Tebar Dividen Rp 300 per Saham Langsung ke konten utama

Delta Djakarta (DLTA) Akan Tebar Dividen Rp 300 per Saham

 

[Saham DLTA] Emiten produsen minuman beralkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) memutuskan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 300 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung Kamis (16/6).

Financial Planning Corporate and Reporting Manager DLTA, Poltak Siahaan menjabarkan penggunaan deviden diambil dari laba bersih tahun buku 2021 atau senilai Rp 240,19 miliar. Deviden tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya terdaftar pada 28 Juni 2022 dan dibayarkan pada 15 Juli 2022.

"Sebesar Rp 188,05 miliar dividen berasal dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk untuk tahun buku 2021. Sementara sisanya sebesar Rp 52,15 miliar berasal dari akumulasi saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya," jelasnya pada paparan publik di Jakarta, Kamis (16/6).

Tak hanya itu, pada kesempatan ini DLTA juga akan membagikan dividen dengan setoran ke Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp 60,1 miliar.

Komisaris DLTA, Roy Tumpal Pakpahan menjelaskan pihaknya mengatakan Delta Djakarta masih memberikan kontribusi yang signifikan meski kondisi 2021 belum sepenuhnya mendukung operasional bisnis perseroan.

“Dividen yang disetor ke Pemprov DKI Jakarta dari hasil RUPS Tahunan tadi disepakati sebesar Rp60,1 miliar untuk tahun buku 2021, naik 13 persen dari Rp52,5 miliar pada tahun buku 2020,” urai Roy.

Sebagai informasi, Pemprov DKI tercatat sebagai pemegang saham DLTA dengan kepemilikan 210,20 juta saham atau 26,25%.

Pada tahun 2021, DLTA berhasil mencetak peningkatan pada pos penjualan dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing 24,68% dan 51,60%. Pendapatan berada di angka Rp681,20 miliar, meningkat dari pendapatan tahun 2020 di angka Rp546,33 miliar.

Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan berada di angka Rp188,04 miliar dari Rp124,03 miliar. Penjualan didominasi berasal dari domestik senilai Rp738,34 miliar sedangkan ekspor mencatat perolehan hanya Rp723,18 juta.

Pada kesempatan ini, Perusahaan juga memberhentikan dengan hormat Allan Inocente Abrea sebagai Direktur dan mengangkat Brian Resposio Fernandes sebagai pengganti mulai dari hari ini.

Dengan demikian, susunan jajaran komisaris dan direksi DLTA sejak penutupan RUPST hingga 2023 mendatang adalah,

Komisaris Utama Roy Tumpal Pakpahan, Komisaris Carlos Antonio Mayo Berba, Komisaris Fumiaki Ozawa, Komisaris Independen Reynatto Serrano Puno, dan Komisaris Samuel Nitisaputra.

Adapun jajaran direktur diisi oleh Jose Daniel Abelon Javier sebagai direktur utama, Alan Abrea sebagai direktur, Ronny Titiheruw sebagai direktur pemasaran dan Brian Fernandes sebagai direktur.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online



Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...