google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Simak Alasan Golden Eagle Energy (SMMT) Tidak Bagikan Dividen Langsung ke konten utama

Simak Alasan Golden Eagle Energy (SMMT) Tidak Bagikan Dividen


[Saham SMMT] PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih Tahun Buku 2021. Hal tersebut telah mendapat restu dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (7/6).

Dalam RUPST itu, pemegang saham menyetujui  penetapan dana cadangan sebesar Rp 6 miliar, dan sisa laba ditempatkan sebagai laba ditahan.

Direktur Utama SMMT Roza Putra Permana mengatakan, SMMT belum membagikan dividen atas laba bersih tahun buku 2021 karena masih perlu memperkuat struktur modal kerja dan likuiditasnya.

SMMT berharap tetap bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga dan permintaan batubara yang saat ini masih tinggi.

“SMMT juga perlu meyakini bahwa pembayaran utang bank yang dipercepat sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian dapat terpenuhi,” imbuh Roza sebagaimana dikutip dari siaran pers, Selasa (7/6).

Sedikit kilas balik, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, SMMT membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 233,43 miliar di tahun 2021 setelah sebelumnya membukukan rugi bersih Rp 16,52 miliar pada 2020.

Perbaikan kinerja pada sisi bottom line ini didapat seturut pertumbuhan omset perusahaan di tahun 2021. Tercatat, penjualan neto SMMT naik 142,67% yoy dari semula Rp 209,44 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 508,27 miliar di tahun 2021.

“Pertumbuhan signifikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan harga jual rata-rata dan volume penjualan batubara sepanjang 2021,” terang Roza.

Selain menyetujui penggunaan laba, RUPST SMMT juga menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, kemudian disertai dengan pengangkatan kembali Roza Permana Putra dan Erwin Sudjono masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Independen.

Berikutnya, RUPST juga mengangkat Rizki Indrakusuma sebagai Komisaris Utama dan Iwan sebagai Direktur. Dengan perubahan tersebut, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi SMMT efektif setelah RUPST menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Rizki Indrakusuma

Komisaris Independen: Erwin Sudjono

Direksi

Direktur Utama: Roza Permana Putra

Direktur: Iwan


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...