google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Vale Indonesia (INCO) Rogoh USD942,9 Ribu Untuk Eksplorasi di Bulan Desember 2022 Langsung ke konten utama

Vale Indonesia (INCO) Rogoh USD942,9 Ribu Untuk Eksplorasi di Bulan Desember 2022


PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) hari ini melaporkan bahwa kegiatan eksplorasi untuk Bulan Desember 2022 masih berlanjut dan difokuskan pada daerah-daerah di dalam Kontrak Karya.

Dalam keterangan tertulisnya Filia Alanda Corporate Secretary INCO Senin (9/1) menuturkan bahwa perseroan telah mengeluarkan biaya eksplorasi USD942.964 untuk bulan Desember guna mengeksplor Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Pada lokasi yang sama di bulan Oktober perseroan merogoh biaya eksplorasi senilai USD959.365 dan pada bulan November lebih tinggi senilai USD1.016.295.

Metode Eksplorasi yang dilakukan berupa eksplorasi memakai metode pengeboran core drilling HQ-3 untuk program pengeboran pengembangan sumber daya pada jarak 200m dan 100m di Bukit Lemo-lemo, Lemo-lemo Central serta di Bukit Lingkona (Blok Sorowako Outer Area).

Program pengeboran ini menunjang kegiatan penambangan dengan jarak 50m dilakukan di Bukit Konde South (Blok Barat Sorowako) serta pada jarak 25m di Bukit Petea D1C5 dan Petea C0C1 (Blok Petea).

Adapun Survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik (ERT) melakukan pengukuran di Bukit Mira (Blok Timur Sorowako) serta pengukuran geolistrik dengan menggunakan metode UltraGPR di Bukit Lemo-lemo South dan Loeha (Blok Sorowako Outer Area).

"Eksplorasi dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk bersama dengan pihak ketiga (kontraktor pengeboran) dan Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumber daya dan cadangan dengan metode ordinary krigging di Sorowako,"tuturnya.

Rencana selanjutnya di Blok Sorowako akan dilakukan pengeboran dengan jarak 50m di Bukit Lembo East (Blok Barat Sorowako) serta pada jarak 25m di Bukit Petea C0C2 dan Petea D1C5 (Blok Petea) dan Blok Sorowako Outer Area akan melanjutkan kegiatan pengeboran pada jarak 200m dan 100m di Bukit Lemo-lemo, Lemo-lemo Central serta di Bukit Lemo-lemo North.

Filia menambahkan Pengukuran geofisika ini dilakukan dengan metode geolistrik (ERT) akan dilanjutkan di Bukit Mira (Blok Timur Sorowako) serta di Bukit Lembo East (Blok Barat Sorowako) sementara pengukuran geofisika menggunakan metode UltraGPR rencananya akan dilanjutkan di Bukit Loeha (Blok Sorowako Outer Area) dan seluruh aktifitas pengeboran direncanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap.
Author: Rizki
Sumber: emitennews-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...