google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Emiten : SIDO, 24 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Info Emiten : SIDO, 24 Januari 2017

Selalu berinovasi dalam pengembangan produk menjadi cara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) untuk mendongkrak penjualan. Teranyar, belum lama ini perseroan meluncurkan Colamilk, menggantikan produk Colamill yang telah sukses hadir di pasaran sejak 2013.
Disebutkan, varian produk baru ini diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan minuman rasa susu dan kopi. Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, Colamilk sangat cocok sebagai pemulih stamina yang menyegarkan.
”Colamilk hadir sebagai inovasi untuk menyempurnakan produk Comamill yang semakin banyak peminatnya. Setelah peluncuran ini maka Colamill sudah tidak lagi kami produksi," ujarnya di Semarang.
Perseroan berharap dengan merilis produk baru ini bisa mengerek kinerja keuangan tahun ini. Di mana tahun ini, perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 15%. Tahun lalu, pendapatan SIDO diprediksi sebesar Rp2,44 triliun. Ini menggunakan asumsi target pertumbuhan 10% sepanjang 2016 tercapai. Pendapatan yang dibidik SIDO tahun ini setara sekitar Rp2,7 triliun.
Direktur Keuangan SIDO, Venancia Sri Indrijati bilang, upaya manajemen untuk memperbaiki distribusi atas barang yang kurang aktif dijual (dormant) diharapkan mampu membantu perseroan mengejar target tersebut.
Beberapa produk dormant dari SIDO adalah Susu Jahe dan Kopi Jahe. Sayang, manajemen belum bisa merinci kontribusi penjualan produk dormant terhadap pendapatan konsolidasi SIDO selama ini.
Yang pasti, lanjut Venancia, produk tersebut masuk ke dalam segmen food and beverage (F&B). Hingga kuartal III-2016 lalu, pendapatan segmen tersebut Rp723,85 miliar atau berkontribusi sekitar 38% terhadap pendapatan konsolidasi SIDO sebesar Rp1,89 triliun.
Pendapatan SIDO masih didominasi oleh segmen jamu herbal dan suplemen, sebesar Rp1,11 triliun atau sekitar 58% terhadap pendapatan konsolidasi. Sisanya berasal dari segmen farmasi, Rp61,44 miliar.
Dari sisi bottom line, laba bersih SIDO tahun 2016 diprediksi meningkat sekitar 7%-8% dibanding laba bersih 2015 senilai Rp437,47 miliar. Manajemen akan menjaga pertumbuhan laba bersihnya tahun ini setidaknya sama seperti pada periode tersebut. Sebagai informasi, tahun 2017 ini, perseroan menargetkan kontribusi penjualan ekspor sebesar 5%.
Sido Muncul akan mengejar target secara bertahap. Sementara fokus tujuan ekspor perusahaan adalah negara di kawasan Asia Tenggara. Tak sekadar memperluas pasar, Sido Muncul akan memperdalam pemahaman produk.
"Saat ini kami sedang menggenjot beberapa strategi untuk mendongkrak penjualan ekspor di antaranya menyamakan persepsi dulu dengan pemahaman negara ekspor supaya produk dapat mudah diterima," kata Tiur Simamora, Sekretaris Perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
(mrt)
http://economy.okezone.com/read/2017/01/24/278/1599539/sido-muncul-bidik-pendapatan-tumbuh-15

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...