google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 8 Februari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 8 Februari 2017


Market Review 8 Februari 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Melanjutkan pelemahan perdagangan kemarin, IHSG kembali ditutup melemah 20 poin (-0.37%) ke level 5,361.088 pada perdagangan hari ini. Mayoritas sektor masih melemah dipimpin oleh sektor miscellaneous industry yang ditutup turun 0.8%, sementara hanya sektor basic industry dan property yang ditutup menguat masing-masing 0.64% dan 0.11%. Hingga akhir perdagangan tercatat 121 saham menguat dan 217 saham melemah. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp170 juta di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah tipis 2 poin (-0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,327 terhadap Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- JSMR: Harga saham JSMR menguat ke level penutupan tertingginya dalam sebulan dan ditutup naik Rp150 (+3.54%) ke level Rp4.380 hari ini. Per 31 Desember 2016, JSMR mencatat pertumbuhan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 28,84%  menjadi Rp1,88 triliun dibanding laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp1,46 triliun. Catatan laba tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2010. Pendapatan melonjak menjadi Rp11,8 triliun dari tahun lalu Rp9,84 triliun

- PTBA: Harga saham PTBA ditutup menguat Rp400 (+3.63%) ke level Rp11.400 pada perdagangan hari ini. PTBA berencana menaikan produksi batubara sebesar 26 persen pada tahun ini menjadi 24 juta ton, di tengah naiknya harga batubara dan permintaan bahan bakar ini di dalam dan luar negeri.

- DMAS: DMAS menargetkan penjualan lahan industri tahun ini seluas 60 hektare (ha). Target ini lebih tinggi dibandingkan target tahun 2016 seluas 50 ha. Di samping pengembangan lahan industri, perseroan akan mulai mengembangkan kawasan hunian dan komersial pada tahun ini. Harga saham DMAS ditutup menguat Rp8 (+3.5%) ke level Rp236 hari ini.

- GREN: Harga saham GREN ditutup menguat Rp6 (+2.94%) ke level Rp210 hari ini, pertama kalinya dalam empat hari terakhir. GREN menginvestasikan dana sejumlah Rp1,1 triliun di AJB Bumiputera 1912. Investasi tersebut dilakukan pada awal Februari.

- NISP: NISP membukukan laba bersih sebesar Rp1,8 triliun pada akhir 2016, naik 19% dibandingkan akhir tahun sebelumnya senilai Rp1,5 triliun. Laba bersih tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 22% year on year (yoy) menjadi Rp5,39 triliun pada 2016 dari tahun sebelumnya Rp4,41 triliun. Harga saham NISP ditutup menguat Rp5 (+0.28%) ke level Rp1.755 pada perdagangan hari ini.

Decline Stocks:

- BUMI: Harga saham BUMI ditutup di zona merah untuk hari keempat dengan mencatatkan penurunan Rp34 (-7.32%) ke level Rp430 hari ini. Pemegang saham BUMI menyetujui rencana perseroan untuk melakukan rights issue Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan akan menerbitkan 37.882.406.301 saham baru dengan harga Rp926 per saham, sehingga dapat meraup dana segar maksimal Rp35,1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pelunasan kewajiban utang sesuai dengan keputusan penundaan kewajiban pembayaran utang BUMI di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

- MDLN: Harga saham MDLN ditutup melemah Rp4 (-1.19%) ke level Rp332 hari ini. Tahun ini target marketing sales MDLN menyusut 6,11% dari realisasi tahun lalu. Target marketing sales perseroan sepanjang tahun ini adalah Rp 4,3 triliun. Sementara realisasi marketing sales mereka tahun 2016 mencapai Rp 4,58 triliun

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit