google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Emiten : SMBR, 2 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Info Emiten : SMBR, 2 Maret 2017

Kapasitas SMBR naik menjadi 3,85 juta ton

JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) siap menambah kapasitas produksinya. Sejak tahun lalu, SMBR melanjutkan pembangunan pabrik Semen Baturaja II.

Sekretaris Perusahaan SMBR Zulfikri Subli menyatakan, hingga Desember 2016, proses pembangunan pabrik semen itu sudah mencapai 92,11% dan diperkirakan rampung di semester I-2017. "Kami mengharapkan beroperasi pada awal semester II-2017," ujar Zulfikri kepada KONTAN, Selasa (28/2).

Pabrik Semen Baturaja II berkapasitas 1,85 juta ton per tahun. Zulfikri memprediksi, hingga akhir 2017 pabrik ini memproduksi 500.000 ton. Dengan pabrik Baturaja II, kapasitas produksi semen SMBR menjadi 3,85 juta ton per tahun.

Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, ini mulai dibangun pada kuartal II 2015. Proyek pabrik ini menelan biaya Rp 3,4 triliun. Sumber pendanaan berasal dari dana hasil initial public offering (IPO) senilai Rp 1,27 triliun. Adapun separuh kebutuhan lagi, yakni Rp 1,3 triliun menggunakan kas internal.

Seiring meningkatnya kapasitas, SMBR beberapa waktu lalu memperkenalkan PT Baturaja Multi Usaha. Anak usaha ini bertugas mendistribusikan produk SMBR. Baturaja Multi Usaha akan mendistribusikan semen ke lokasi yang belum terjangkau di daerah Lampung, Palembang dan Jambi.

"Masih di wilayah Sumbagsel yaitu Sumsel, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Bangka Belitung. Permintaan di Sumbagsel antara 5 juta-6 juta per tahun, sementara kapasitas produksi SMBR dengan beroperasinya pabrik Baturaja II sebesar 3,85 juta ton per tahun, masih di bawah permintaan," kata Zulfikri.

Lantaran proyek pabrik hampir rampung, belanja modal SMBR tahun ini turun menjadi Rp 617,8 miliar. Tahun lalu, SMBR mengalokasikan belanja Rp 2,3 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, rampungnya pabrik Semen Baturaja II bisa meningkatkan kinerja SMBR. "Karena permintaan semen secara nasional diperkirakan mencapai 45,9 juta ton. Hal ini di atas pasokan semen nasional yang 43,1 juta ton," ungkap dia.

http://investasi.kontan.co.id/news/kapasitas-smbr-naik-menjadi-385-juta-ton

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...